Siap-siap Motor Listrik China di Indonesia Digusur Merek Jepang?
100kpj – Pertumbuhan industri sepeda motor di Indonesia tidak lepas dari merek Jepang sebagai penguasa pasar, sebut saja Honda, Yamaha, Kawasaki, dan Suzuki yang mencatatkan angka penjualan terbanyak dari merek lain.
Melihat kesuksesan tersebut, sejumlah merek asal China sempat hadir di RI dengan membuat produk serupa pada era 1990-an sampai 2000-an. Desain motor Tiongkok benar-benar dibuat mirip seperti produk Jepang.
Diantaranya ada Jialing, Hatchi, Jincheng yang menawarkan motor bebek mirip Honda Supra X, dan Yamaha Jupiter Z. Namun pada akhirnya motor asal Tiongkok itu tidak mampu bersaing, dan angkat kaki dari Tanah Air.
Hal serupa terjadi di zaman sekarang. Namun bedanya, jenama asal negeri tirai bambu lebih dulu menawarkan produk-produk ramah lingkungan melalui motor bertenaga listrik dengan desain yang berbeda-beda.
Memasuki era ramah lingkungan, banyak merek pendatang baru yang didominasi dari China, dengan status impor utuh, atau merakitnya di dalam negeri.
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, tercatat ada 35 merek motor listrik di tahun ini yang terbagi menjadi roda dua, dan roda tiga. Total kapasitas produksi 1,04 juta unit per tahun dengan investasi Rp0,45 triliun.
Merek-merek baru tersebut diantaranya, NIU, Davigo, Volta, Energica, ION Mobility, Polytron, Treeletrik, Smartby EV Centre atau U-Winfly, ECGO, BF Goodrich, Sunrace, Bravo, Goda, I Moto, United, Alva One, dan masih banyak lagi.
Motor listrik yang mereka tawarkan beberapa bentuknya cukup unik, bahkan ada yang menyerupai Vespa buatan Piaggio, serta mirip Yamaha NMAX. Harga yang ditawarkan mulai belasan juta, sampai puluhan juta rupiah.
Sistem pengisian baterainya beragam, ada sistem swab atau pergantian langsung yang bekerja sama dengan beberapa mini market, dan jasa ekspedisi, serta model tanam yang hanya bisa diisi dengan colokan listrik.
Di tengah gempuran pendatang baru tersebut, Honda dan Yamaha sedang mempersiapkan matang-matang motor listrik mereka untuk pasar Indonesia.
Melalui PT Astra Honda Motor, merek berlambang sayap mengepak itu akan meluncurkan motor listrik di akhir tahun ini, namun statusnya akan langsung dijual bukan lagi sistem sewa seperti PCX Electric.
“Kami sedang diskusikan, nanti ditunggu saja akhir tahun,” ujar Direktur Pemasaran PT AHM, Thomas Wijaya beberpa waktu lalu.
Kabarnya motor tanpa emisi yang dimaksud adalah Honda U-GO, dan akan diperkenalkan di ajang Indonesia Motorcycle Show, atau IMOS 2022. Secara global, jenama asal negeri sakura itu akan meluncurkan 10 model motor pelahap seterum hingga 2025.
Sedangkan Yamaha E01 hanya didatangkan 20 unit dari negara asalnya ke Indonesia untuk dicoba langsung oleh masyarakat, sebelum memasuki tahap produksi massal.
Presiden Direktur dan CEO PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, Minoru Morimoto mengatakan, dari pengalamannya mengembangkan motor listrik, banyak pertimbangan sebelum dijual karena menyangkut kepuasan konsumen.
“Saya bisa katakan Yamaha sangat mempertimbangkan sebuah konsep, dan selalu berusaha untuk dapat berbeda serta unik dari para kompetitor, termasuk dalam mengembangkan produk EV di masa depan,” ujar Minoru di Bogor, Jawa Barat.
Kira-kira Yamaha, dan Honda mampu enggak yah menggusur merek China di segmen motor listrik? Bermodal nama besar, dengan jaringan penjualan dan bengkel yang lebih banyak, serta kualitas produk.