Tanggapan AISI soal Program Konversi Motor Listrik
100kpj – Pemerintah tengah gencar mengkampanyekan konversi kendaraan bermotor konvensional ke listrik. Langkah ini diambil demi mencapai target elektrifikasi di Tanah Air, lalu bagaimana tanggapan dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia atau AISI?
AISI sendiri mendukung program konversi listrik yang tengah digalakan oleh pemerintah. Akan tetapi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dari sisi keamanannya.
"Kami AISI mendukung program ini. Jadi kami memperhatikan dari sisi keamanan dan kenyamanan konsumen. Bagaimana bisa mencapai standar-standar yang baik lah, begitu," ujar Ketua Umum AISI, Johannes Loman.
"Kalau sisi teknikalnya mungkin bisa dibantu dari teman-teman tekninal. Kami hanya globalnya," lanjutnya belum lama ini.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, menilai bila motor listrik konversi lebih hemat ketimbang pemakaian motor konvensional atau bahan bakan bensin. Sebab, selisihnya pun cukup jauh antara listrik dengan BBM Pertalite yang kini diharga Rp10 ribu per liter.
“Kalau pakai motor listrik itu sebulan sekitar Rp580 ribu. Sekarang dengan harga BBM Rp10.000 (Pertalite), makin besar selisih biayanya,” kata Arifin saat evaluasi pelaksanaan program konversi motor listrik di Kementerian ESDM.
Sementara itu, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, mengakui bila konversi sepeda motor bensin ke listrik terbilang masih cukup mahal, yakni Rp15 juta. Tapi, harga itu bisa lebih murah apabila permintaan konsumen meningkat dan semakin banyak bengkel-bengkel yang melayani konversi kendaraan.