Nasib Ojol Gojek Setelah ada GoTo, Bukannya Makmur Malah Menderita?
100kpj – Kawin silang Gojek dan Tokopedia masih menjadi bahan perbincangan hangat. Terlebih soal mitra, atau para driver. Mereka mengeluh terbentuknya perusahaan baru bernama GoTo itu membuat bonusnya menjadi lebih kecil.
Penurunan isentif mitra Gojek itu diduga untuk menutupi keuntungan para investor yang tergabung saat membentuk GoTo. Seperti yang disampaikan Ketua Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia Igun Wicaksono.
"Maka mereka (GoTo) harus berikan profit besar kepada investor-investor. Sehingga akhirnya dikorbankanlah nilai skema insentif bonus kepada para mitra," ujarnya dikutip Viva.co.id, Rabu 9 Juni 2021.
GoTo memiliki daftar investor raksasa, atau blue-chip yang meliputi Alibaba Group, Astra International, BlackRock, Capital Group, DST, Facebook, Google, JD.com, KKR, Northstar, Pasific Century Group, PayPal, Telkomsel dan masih banyak lagi.
Lebih lanjut Igun menjelaskan, bahwa keputusan sepihak perubahan skema bonus untuk mitra tentunya membuat kerja sama dengan perusahaan menjadi tidak sehat. Terutama tidak ada lagi koordinasi, dan melupakan hak para ojol.
"Ini sangat tidak sehat bagi ekosistem digital berbasis kemitraan. Karena disebut kemitraan, namun mitra tidak punya hak untuk menuntut atas hasil kesepakatan agar menguntungkan kedua belah pihak atau win to win solution," tegasnya.
Menurutnya, fakta di lapangan para petinggi perusahaan jasa transportasi berbabasi aplikasi, dan ecommerce tersebut tidak dapat memenuhi janjinya. Tutama mensejahterakan kehidupan para mitranya, yang masih beroperasi.
"GoTo hanya menjelaskan bahwa skema insentif bonus adalah untuk kesejahteraan mitra, namun faktanya terjadi penurunan nilai skema insentif bonus. Bagi kami pihak GoTo hanya mengakomodir kepentingan investor-investornya," tegasnya.
Meski ada polemik terkait isentif, namun para ojol dari Gojek tetap melakukan aktivitas tanpa melakukan mogok massal. “Saya cek rekan-reekan di lapangan tidak ada aksi mogok. Kegiatan ojol masih berjalan normal,” sambungnya.
Melalui pantauan media sosial, salah satu akun twitter @ryan_nus yang mengaku sebagai driver Gocar tetap menjalankan aktifitasnya seperti biasa. Namun hal itu bukan menjadi tolak ukur, kesetiaannya terhadap rekan-rekan seperjuangan.
"GoTo hanya menjelaskan bahwa skema insentif bonus adalah untuk kesejahteraan mitra, namun faktanya terjadi penurunan nilai skema insentif bonus. Bagi kami pihak GoTo hanya mengakomodir kepentingan investor-investornya," tulisnya.