Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Ssst, Ternyata Ducati Dulu Jualan Radio, Pompa, dan Kalkulator

Pendiri Ducati, Bruno, Adriano, dan Marcello.
Sumber :

100kpj – Sebelum berdiri sebagai perusahaan sepeda motor, Ducati memulai petualangan bisnisnya di sektor lain. Terlahir dengan nama Societa Radio Brevetti Ducati (SRBD) di pertengahan tahun 1926, perusahaan yang bermarkas di Italia itu hanya memproduksi radio yang diberi nama Radio Energia.

Proyek itu bermula ketika tiga bersaudara, Bruno, Adriano, dan Marcello Ducati, bersepakat untuk membangun usaha keluarga yang bergerak di bidang elektronik. Maka dari itu, setelah meluncurkan radio, SRBD memperluas cakupan produksinya dengan membuat kalkulator, pompa, dan juga kamera.



Pergerakan bisnis mereka bisa dibilang stabil, bahkan cenderung meningkat. Sebelum akhirnya, ketika perang dunia kedua berkecamuk di negeri Eropa, pabrik utama SRBD yang berlokasi di Bologna hancur lebur, setelah menerima ledakan bom yang tidak diketahui asalnya.



Namun, peristiwa nahas itu rupanya mengubah konstelasi bisnis Ducati ke arah lain. Melansir laman Motorcycle, Jumat 28 Juni 2019, dua tahun setelah ledakan besar tersebut, mereka justru membangun pabrik baru yang memproduksi sepeda motor.

Semua dimulai ketika pengacara asal Turin, Aldo Farinelli, menyampaikan konsep sepeda motornya kepada salah satu perwakilan SRBD. Melalui bantuan ahli mesin Bologna, Aldo Leoni, mereka berhasil melahirkan sepeda motor pertamanya yang bernama Cucciolo.



Kuda besi bertubuh ramping khas sepeda ontel itu hanya ditanamkan mesin 50cc, sebelum akhirnya dua tahun setelah perilisan pertama, Cucciolo mendapat peningkatan kapasitas, menjadi 125cc.

Barulah pada 1950, Ducati mulai memproduksi sepeda motor jenis sport, lalu dilanjutkan dengan cruiser, dan scrambler 10 tahun setelahnya. Mulai saat itu hingga kini, penjualan terbesar Ducati berasal dari tiga segmen tersebut.



Meski sekarang Ducati hanya menjual sepeda motor, namun radio buatan mereka masih bisa ditemukan di Museum Radio dan Televisi, Turin, Italia. Kabarnya, alat penangkap gelombang suara itu masih berfungsi cukup baik.

 

(Laporan: Septian Farhan Nurhuda)

Berita Terkait
hitlog-analytic