Kencan Singkat Bersama Moto Guzzi V7 III Stone, Melibas Jalanan Macet

Posisi tangan layaknya mengendarai motor cruiser jadi sedikit membungkuk tapi tidak membuat pinggul pegal, hanya posisi kaki tidak bisa selonjor.

Saat mesin dihidupkan pantulan suara mesin transversal 90° V-twin 744cc 2 valve per silinder, 6 percepatan begitu enak terdengar.

Mulai lah melaju, saat memasukan gigi 1 dari netral tak terasa apa pun, bahkan kaki pengendara harus beberapa mengecek untuk memastikan gigi perneling sudah masuk dan tidak selip.

Kebetulan PT Piaggio Indonesia memilihkan rute dari Antarasari, dan TB Simatupang tidak begitu jauh hanya sore hari, sehingga berbarengan dengan orang-orang yang keluar dari kantor menuju rumahnya masing-masing, jadi kondisi lalu lintas padat dan macet.

Ketika menemukan jalan dengan kondisi yang sepi, bergegas untuk membetot tuas gas lebih dalam, untuk mengetahui seberapa besar akselerasinya. Torsi bawah langsung terasa, namun masih bisa dikendalikan.

Rasanya mengasyikkan jika riding menggunakan V7 III Stone dengan kondisi jalan yang sepi, sayangnya ketika mencicipi V7 III Stone kondisi jalan padat karena jam pulang kantor.