Vaksin Jadi Faktor Penentu Tumbuhnya Industri Motor di Indonesia
100kpj – Sejumlah industri roda dua di Indonesia melangkah terhuyung-huyung setelah terdampak pandemi COVID-19. Jangankan meningkatkan penjualan, bertahan tanpa mengurangi jumlah karyawan saja sudah terbilang lumayan. Lantas, saat vaksin sudah diedarkan, apakah pasar sepeda motor bakal membaik?
Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia atau AISI, Johannes Loman mengatakan, distribusi vaksin COVID-19 yang telah bergulir di Indonesia sejak awal tahun 2021 dinilai dapat mengembalikan gairah bisnis, termasuk penjualan sepeda motor.
Baca juga: Pasar Mobil Bekas di Indonesia Masih Jeblok, Kapan Mulai Pulih?
Sebab, kata dia, saat distribusi vaksin telah dilakukan secara menyeluruh, maka kegiatan masyarakat kembali seperti semula. Selain itu, mobilitas kaum pekerja dipercaya juga semakin tinggi. Sehingga, ada peningkatan pada daya beli konsumen di Indonesia.
"Kalau kami lihat, jika penyebaran vaksin sudah dimulai merata maka pandemi akan dapat diatasi dan ekonomi akan lebih bergerak dan tumbuh, pasti mobilitas akan dibutuhkan. Saya yakin dengan adanya vaksin akan mempengaruhi penjualan motor di Indonesia," ujar Johannes Loman, dikutip dari Antara, Senin 8 Februari 2021.
Baca juga: Efek ‘Positif’ Kemunculan Pandemi, Kecelakaan Jalan Raya Turun Drastis
Lebih jauh, pria yang juga menjabat sebagai Executive Vice President Director Astra Honda Motor (AHM) itu menambahkan, meski pasar roda dua masih berjuang melawan pandemi, namun tren penjualan yang terjadi pada tahun ini diprediksi akan tetap didominasi skuter matik (skutik).
Hal tersebut berdasarkan komposisi pasar skutik yang terbilang dominan, yakni sekitar 88-90 persen, sedangkan pasar motor bebek kian redup di kisaran lima persen, dan sisanya menjadi pangsa pasar untuk sepeda motor sport maupun trail.
"Kalau kami lihat kontribusi segmen skutik mencapai 88-90 persen di 2020. Total pasti dari AISI bahwa 2021 itu akan tumbuh 10 persen dibandingkan 2020. Sehingga kami meyakini segmen skutik juga akan tumbuh sejalan dengan pertumbuhan, lebih dari 90 persen (kontribusinya)," kata Loman.