Pertamina: Di Indonesia Orang Pakai Mobil Bagus, Beli Bensinnya Murah
100kpj – Meski Pertamina menawarkan jenis bensin atau bahan bakar dengan Research Octane Number alias RON yang tinggi, seperti Pertamax Turbo yang punya RON 98 dan di bawahnya ada Pertamax dengan RON 92.
Uniknya di Indonesia bahan bakar minyak atau BBM jenis Pertalite yang punya RON 91, dan Premium dengan RON 88 masih menjadi favorit, padahal baik Pertalite dan Premium tersebut sebenarnya sudah tidak ideal lagi untuk mobil keluaran baru, karena kedua jenis BBM tersebut emisi yang dihasilkan besar.
Hal tersebut disampaikan oleh Ahli Konversi Energi Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung, Tri Yuswidjajanto Zaenuri. Sebab, saat ini sepeda motor yang dibuat di Indonesia sudah menganut standar Emisi Euro 3 dengan RON minimum 91. Demikian pula dengan mobil, yang memakai standar Euro 4 dan RON paling rendah 91 juga.
“Mau diisi BBM dengan RON 92 enggak apa-apa, asalkan jangan diisi RON 90 atau RON 88,” ujarnya saat acara webinar Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dikutip dari VIVA Otomotif, Kamis 19 November 2020.
Lebih lanjut Tri menjelaskan ada fenomena aneh yang terjadi di Indonesia terkait Pertamax Turbo, pada saat standar emisi Euro 4 untuk mobil diberlakukan di Tanah Air, jumlah konsumsi BBM jenis Pertamax Turbo justru mengalami penurunan. "Meski mobilnya sudah Euro 4, tapi pemilik mobil masih memakai bahan bakar jenis lain,” tuturnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Vice President Promotion dan Marketing Communication Pertamina, Dholly Arifun Dahlia, di mana masih banyak pemilik mobil bagus yang menggunakan kondisi ekonomi sebagai alasan untuk membeli BBM murah.
“Pemilik kendaraan kurang sadar mobilnya sudah pakai bagus, rasio kompresinya bagus, harganya juga mahal. Tapi, dengan alasan ekonominya, maka masih pakai Premium,” ungkapnya.
Baca juga: Siap-Siap Pemerintah Stop Penjualan Premium dan Pertalite Awal 2021
Bahkan karena masih banyaknya pemilik mobil yang menggunakan bensin jenis Premium, Pertamina melalui program Langit Biru yang awalnya dilakukan di Bali menurunkan harga Pertalite setara dengan Premium yakni Rp6.450 per liter. Tujuannya, agar pemilik kendaraan yang membeli bensin jenis Premium beralih ke Pertalite.
Dholly mengatakan bahwa saat ini jenis BBM yang paling banyak dikonsumsi adalah Pertalite.
“Pertalite itu sudah 55 persen, paling besar kontribusinya. Sementara, Premium itu 30 persen rata-rata se-Indonesia total nasional. Pertamax 14 persen, dan Pertamax Turbo hanya 1 persen,” pungkasnya.
Baca juga: Banyak Mobil Baru Isi Bensin RON Rendah, Gara-Gara Sales?