Diduga Dalang Demo UU Cipta Kerja Isi Garasi Petinggi KAMI Bikin Kaget
100kpj – Mencari dalang kericuhan demo menentang Undang-Undang Cipta Kerja, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri telah menangkap 8 orang petinggi KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia). Salah satunya Jumhur Hidayat.
“Benar (Jumhur Hidayat ditangkap),” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol, Awi Setiyono dikutip Antaranews, Rabu 15 Oktober 2020.
Baca juga: Intip Mobil Mewah Gatot Nurmantyo Yang Teman-temannya Ditangkap
Lebih lanjut Awi menjelaskan, penangkapan para petinggi KAMI berdasarkan dari pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi (UU ITE). Sebagian dari mereka diduga menyebarkan ujaran kebencian atau menghasut orang.
“Terkait demo tanggal 8 Oktober. Memberikan informasi yang menimbulkan rasa kebencian, atau permusuhan terhadap individu, atau kelompok ternetu bedasarkan SARA dan penghasutan,” tuturnya.
Namun terkait peyebab Jumhur Hidayat ditangkap belum ada penjelasan. Pria kelahiran 1968 itu adalah Komite Eksekutif KAMI, dan dikenal luas oleh publik sebagai aktivis sosial sejak menjadi mahasiswa Institute Teknolog Bandung (ITB).
Memiliki nama lengkap Muhammad Jumhur Hidayat, selain menjadi aktifivis dia juga pernah terjun ke dunia politik melalui Partai Daulat Rakyat pada Pemilu 1999. Bahkan di partai tersebut dia menjabat sebagai sekretaris jenderal.
Namun karir politiknya selalu gagal, hingga pada 2004 dia bergabung dengan oganisasi Gabungan Serikat Pekerja Merdeka Indonesia. Lalu 2007 tiba-tiba dia didaulat sebagai Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI).
Saat menjadi orang tertinggi yang mengatur tenaga kerja Indonesia, Jumhur Hidayat sempat melaporkan harta kekayaannya. Berdasarkan data yang dikantongi KPK, pundi-pundi yang dimilikinya mencapai Rp2,028 miliar dan 25 ribu dollar pada 2007.
Dari angka tersebut, aset terbesar adalah tanah dan bangunan dengan nilai Rp1,738 miliar yang berada di Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur. Meski hartanya miliaran, namun isi garasinya cukup bikin kaget karena hanya ada satu unit mobil.
Mobil yang dimaksud adalah Nissan Serena buatan 2007. Multi Purpose Vehicle itu dibelinya sendiri dengan harga Rp225 juta kala itu. Nissan Serena merupakan mobil keluarga kelas menengah yang menawarkan beberapa fitur canggih.
MPV tersebut dapat menampung 6 penumpang dengan konfiguasi baris kedua model captain seat. Meski menjanjikan kenyamanan, namun harga bekasnya cukup merosot. Untuk saat ini dengan tahun poduksi 2007 harganya hanya Rp50-60 juta.