Cabut dari Partai Demokrat, Ferdinand Sempat Adu Bacot BBM Pertamina
100kpj – Ferdinand Hutahean cabut dari Partai Demokrat yang sudah membesarkan namanya. Pengunduran dirinya sebagai Kepala Biro Energi dan Sumber Daya Mineral DPP Partai Demokrat itu menjadi bahan perbincangan hangat.
“Jadi kalau sekarang pun saya akan pergi dari Partai Demokrat, itu juga karena soal prinsip dan keyakinan politik. Jalan politk kebangsaan yang saya yakini terlepas apakah saya salah satau benaar dengan prinsip yang saya yakini,” mengutip status Twitternya.
Baca juga: Tengku Zul Heran Masuk Tol Bayar, Ferdinand Hutahean: Pinter Dikitlah
Ferdinand tak membantah bahwa alasannya mengundurkaan diri, lantaran mempunyai sikap yang berbeda dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono terkait penolakan Undang-Undang Cipta Kerja.
“Salah satunya perbedaan prinsip soal UU Ciptaker ini sangat jauh berbeda pemahaman. Jadi saya lebih baik pergi daripada berkonflik di dalam,” tuturnya kepada wartawan mengutip Viva.co.id, Senin 12 Oktober 2020.
Diketahui, sebelum mengundurkan diri dari partai tersebut politikus itu kerap mengkitisi kebijakan yang dilakukan pemerintah. Salah satunya soal rencana Pertamina ingin menghapus premium dari bahan bakar minyak bersubsidi.
Namun kali ini kemarahan Ferdinand bukan terhadap rencana Pertamina, melainkan tanggapan Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC), Musni Umar yang menyebut kebijakan pemerintah selalu mengkorbankan rakyat kecil.
“Rakyat selalu dikorbankan. Padahal konsumen sejatinya raja. Saya masih ingat, konsumen dipaksa meninggalkan Premium ke Pertalite. Setelah mayoritas pindah, Premium malah bakal setop jualan Premium dan Pertalite,” tulisnya melalui akun Twitter Musni.
Atas dasar itulah, mantan politkus Partai Demokrat itu angkat suara. Melalui media sosial pribadinya, dia membalasa cuitan Rektor UIC tersebut bahwa jangan bekomentar kalau tidak paham cara kerja Pertamina.
“Pak Musni, kalau tidak paham soal BBM, mbok ya jangan bacot, apalagi sedikit-dikit ngomongin rakyat selalu jadi korban. Kurangi genit komentar di atas ketidakpahaman, Pak. Malu dengan gelarnya,” jawab Ferdinand melalui akunnya yang bernama @ferdinandhaean3.
Ferdinand pun meminta Musni untuk bertemu dan berbicara dengan ekonom senior, Faisal Basri. Tujuannya, menurut dia, supaya sang Rektor paham mengenai tujuan Pertamina menghapus Premium dan Pertalite dari daftar jual BBM.
“Tanya deh Faisal Basri, biar bapak paham soal premium ini kenapa mau dihapus! Bikin emosi saja,” tukasnya.