Deretan Koleksi Mobil Jenderal Ahmad Yani
100kpj – Dari tujuh Jendral yang diculik, disiksa dan dikubur hidup-hidup dalam sumur sempit hingga meninggal. Satu dari tujuh jendral tersebut adalah Jenderal Ahmad Yani yang kala itu menjabat sebagai Panglima Angkatan Darat ke-6 di era Presiden Soekarno.
Meninggalnya ketujuh Jendral tersebut merupakan sejarah kelam Bangsa Indonesia, yang terjadi pada tahun 1965. Banyak versi bermunculan siapa dalang Gerakan 30 September tersebut, namun ketujuh korban yang dimasukkan ke dalam sumur tua dinobatkan sebagai Pahlawan Revolusi.
Peninggalan-peninggalan yang menjadi saksi sejarah terpajang rapih di Museum Pengkhianatan PKI, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Diantara banyaknya benda bersejarah yang terpajang, terdapat mobil Oldsmobile 98.
Baca juga: Merugikan Negara, Koleksi Mobil Bupati Bengkalis Mengejutkan
Mobil empat pintu tersebut buatan General Motors Amerika Serikat yang diproduksi sekitar tahun 1963, literasi sejarah Monumen Pancasila Sakti menginformasikan bahwa mobil itu digunakan oleh Ahmad Yani saat menjabat Panglima Angkatan Darat (Pangad). Ketika itu Yani juga merangkap sebagai Kepala Staf Komando Tertinggi (KOTI) pada Februari 1965 sampai gugurnya di usia 43 tahun.
Mobil dinas dengan nomor registrasi AD 01 itu menggunakan V-8 Cylinder cubic inch (6490), 250 horse power dan 4 barrel. Kendaraan itu juga dilengkapi dengan karburator rocket ultra compression dengan sistem otomatis pada transmisi jendela, stir dan rem serta ukuran ban 8,25 x 14 yang dibuat ceper.
Disamping itu, konon Jendral Ahmad Yani juga memiliki sejumlah koleksi mobil sedan mewah. Karena ternyata selain sebagai seorang pemimpin tentara Angkatan Darat, pria yang lahir pada 19 Juni 1922,juga ternyata seorang pengusaha.
Sedan Mewahnya
Nah, mobil sedan mewah yang dimiliki oleh Jendral Ahmad Yani ternyata dimanfaatkan oleh orang-orang yang tak menginginkannya menduduki jabatan tertinggi AD, kemudian memfitnah Yani melakukan korupsi karena memiliki mobil mewah Mercedes Benz.
Seperti dilansir dari Antara, pengangkatan Yani menjadi orang nomor satu di AD menimbulkan kecemburuan, sebab bukan perwira paling senior hingga dituding menyalahi tradisi senioritas TNI AD karena saat itu tak banyak perwira tinggi yang lebih senior dari Yani.
Hasjim Ning dalam otobiografinya "Pasang Surut Pengusaha Pejuang" mengisahkan bahwa perkara itu sampai ke telinga Presiden Soekarno hingga diperintahkan untuk mengecek kebenarannya dengan menanyakan Hasjim Ning, keponakan Bung Hatta yang merupakan sahabatnya sekaligus sahabat Yani.
“Kepada Bung Karno aku terangkan bahwa Mercedes itu diperoleh Ahmad Yani atas usaha aku dengan Suwarma yang menjadi dealer Mercedes di Indonesia. Dan persetujuan perwakilan Mercedes".kata Hasjim dalam biografinya.
"Rupa-rupanya, Bung Karno juga menanyai Suwarma dan kepala perwakilan Mercedes itu. Aku pikir, Bung Karno ingin Ahmad Yani mempunyai nama yang bersih apabila ia sampai diangkat jadi KSAD,” pungkas Hasjim.
Baca juga: Kaget Lihat Koleksi Mobil Kepala Lapas yang Napinya Kabur