Usulkan Kementerian BUMN Dibubarkan, Harta Berjalan Ahok Jadi Misteri
100kpj – Mantan Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama kini menjadi salah satu orang terpenting di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Setelah bebas dari lapas Ahok ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
Sejak menduduki jabatan tersebut pada 2019 lalu, Ahok kembali menjadi bahan perbincangan. Salah satunya terkait kerugian Pertamina yang mencapai Rp11 Triliun, hingga beberapa argumennya yang menyorot banyak pihak.
Salah satunya soal usulannya untuk membubarkan Kementerian BUMN karena dianggap tidak efektif dalam megelola perusahaan milik negara. Menurutnya, selama ini cukup banyak kepentingan politik di dalam instansi tersebut.
“Harusnya Kementerian BUMN dibubarkan. Kita membangun semacam Temasek, semacam Indonesiaa Incorporation,” ujarnya melansir video yang diunggah Youtube POIN.
Lebih lanjut Ahok menjelaskan, bahwa selama ini sejumlah perusahaan negara cukup banyak yang main belakang. Seperti melakukan lobi-lobi kepada sang menteri, hanya untuk menduduki kursi jabatan tertinggi di perusahaan.
“Ganti direktur pun bisa tanpa kasih tahu saya. Saya sempat marah-marah juga, jadi direksi-direksi semua main lobinya ke menteri. Karena yang menentukan menteri. Komisaris rata-rata titipan kementerian-kementerian,” katanya.
Atas komentarnya, nama Ahok kembali jadi bahan perbincangan. Tak terkecuali soal harta kekayaannya yang hingga kini tidak ada pembaharuan saat ditunjuk sebagai Komut di perusahaan negara yang mengelola minyak bumi tersebut.
Berdasarkan data Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pria kelahiran Bangka Belitung itu melaporkan kekayaannya pada 2016 saat menjadi Gubernur DKI dengan nilai mencapai Rp25,656 miliar. Angka itu meningkat dari 2014 yang jumlahnya Rp21,302 miliar.
Namun dari kekayaan yang dimilikinya, tanah dan bangunan atau harta tidak bergerak menjadi penyumbang terbesar dengan nilai Rp16,791 miliar. Sedangkan alat transportasi dan mesin alias kendaraan sejak 2014 sampai 2016 tidak tercantum.
Artinya isi garasi Ahok kosong dan masih menjadi misteri. Namun saat menjadi kepala daerah Ibu Kota, pria kelahiran 1966 itu memanfaatkan mobil dinas sebagai alat transportasinya sehari-hari. Mobil tersebut adalah Toyota Land Cruiser berpelat nomor B 1966 RFR.
Sampai saat ini tidak diketahui kendaraan yang dimiliki Komut Pertamina tersebut. Namun Nicholas Sean anak sulungnya pernah membocorkan, bahwa mobil impian sang ayah adalah Jeep Wrangler Riubicon yang harganya masih di atas Rp1 miliar.