Sebelum Ditusuk Saat Berdakwah Syekh Ali Jaber Sempat Kemalingan Mobil
100kpj – Syekh Ali Jaber ditusuk orang tak dikenal saat berdakwah di Masjid Falahuddin, Kelurahan Sukajawa, Kecamatan Tanjung Barat, Kota Bandar Lampung, Minggu 13 September 2020. Kejadian tersebut sekitar pukul 17.15 WIB.
Dalam video yang viral di media sosial, Syekh Ali Jaber sedang berceramah di depan jamaah dan tiba-tiba seorang pria menghampirinya ke atas panggung. Dalam waktu singkat dia menusuk lengan kanan pemuka agama tersebut.
Saat kejadian tersebut, jamaah terlihat berhamburan, dan sebagian mengamankan pria yang telah menusuk Syekh Ali Jaber. Atas penyerangan itu, pendakwah keturunan Arab Saudi itu mengalami luka sobek hingga 10 jahitan.
Bahkan Syekh Ali Jaber sempat mengatakan, pisau yang menancap di lengan kanannya patah di dalam, dan dicabutnya sendiri. Hingga kini polisi masih menyelidiki kejanggalan pelaku penusukan yang bernama Alpin Andria.
Sebab sebelumnya orang tua Alpin mengaku bahwa anaknya mengalami gangguan jiwa. Padahal pemuda berumur 24 tahun itu mengaku kerap mengikuti tausiah Syekh Ali Jaber melalui Youtube dan siaran televise nasional.
Di luar peristiwa tersebut, Syekh Ali Jaber salah satu pemuka agama yang sukses di Indonesia. Sumber pendapatannya cukup banyak, selain menjadi juri Hafiz AL-Quran di salah satu stasiun televisi, Ali Jaber juga memiliki usaha nasi kebuli.
Maka tidak heran jika kehidupannya cukup sejahtera, dengan menunggangi mobil sebagai kendaraan sehari-hari. Namun beberapa tahun lalu, salah satu kendaraan roda empat yang dimilikinya hilang karena dicuri, pada 21 Februari 2016.
Polisi juga sudah berhasil menangkap 3 orang komplotan pencuri mobil Syekh Ali Jaber. Memang tidak diketahui jenis atau brand dari kendaraan tersebut, namun mobil itu adalah alat transportasi yang digunakannya saat berdakwah.
“Ini ujian dari Allah. Saya tidak sedih karena kehilangan mobil. Tapi sedih karena kehilangan perjuangan dengan mobil ini, karena kami selama ini pakai untuk berdakwah,” katanya.
Sebelumnya pendakwah yang kerap menggunakan kufiya atau pengikat kepala ciri khas Arab Saudi itu menyebut, setelah shalat subuh mobil memang sudah tidak ada di parkiran. Dikira, sopir pribadinya yang membawa mobil tersebut.
‘Setelah ditunjukkan CCTV, saya baru sadar mobil saya dicuri, awalnya saya mengira mobil dibawa oleh sopir,” tukasnya kala itu.