Geger Kematian Ketua DPRD di Hotel, Isi Garasi Bupati Lebak Disorot
100kpj – Baru-baru ini, publik dikejutkan kabar kematian Ketua DPRD Lebak, Banten, Dindin Nurohman saat menginap bersama wanita berinisal LL di hotel yang berlokasi di Sepong Utara, Tangerang Selatan, Minggu dini hari kemarin. Hingga saat ini, kasus tersebut masih terus diselidiki.
Terkait hal itu, banyak warga setempat yang kemudian merasa heran, lantaran saat penjemputan hingga prosesi pemakaman jenazah, pemerintah setempat tak mematuhi protokol yang berlaku. Bahkan, Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya sempat menjadi bulan-bulanan anggota DPRD lainnya.
Baca juga: Wafat saat Check-in dengan Wanita, Isi Garasi Ketua DPRD Lebak Disorot
Saat mengikuti rapat paripurna di Gedung DPRD Lebak, salah satu anggota DPRD, Musa Weliansyah melakukan interupsi saat Iti sedang berpidato. Musa mengaku prihatin dengan pengurusan jenazah Ketua DPRD tersebut.
Interupsi Musa kemudian ditanggapi langsung Iti di podium tempatnya berpidato. Bahkan, nadanya sempat tinggi, seperti tak terima dengan apa yang diucapkan Musa.
“Saya lihat anggota Dewan yang ada di sana hanya tiga. Kami sudah standby dari pagi sampai sore menunggu kepastian jenazah Ketua DPRD di Maja, karena informasi yang kami dengar jenazah akan dibawa ke Maja, baru ke Panggarangan,” ujarnya, dikutip Rabu 9 September 2020.
“Jadi kalau Anda bilang kami enggak menghormati, Anda salah. Malah saya lihat bapak-bapak ini yang tidak ada di sana untuk berbelasungkawa dengan keluarga,” sambungnya.
Bukan hanya kali ini, Bupati Iti memang acap meledak-ledak saat membenarkan suatu kekeliruan. Sebelumnya, wanita berkacamata itu juga sempat marah-marah saat rapat mengenai penanggulan banjir di Lebak. Sebab, ada sejumlah perwakilan dari kementerian yang tidak menghadiri undangannya.
Diketahui, Iti sendiri merupakan politisi Partai Demokrat dengan segudang pengalaman. Sebelum menjabat sebagai bupati, dia sempat menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014 di bawah kepemimpinan Presiden SBY. Selain itu, wanita 41 tahun tersebut juga pernah menerima penghargaan bupati terbaik di Asia pada ajang Asia Global Award 2019.
Sepak terjangnya di dunia politik rupanya membawa Bupati Iti pada kehidupan serba mewah. Bahkan, menurut laporan kekayaan KPK, jumlah harta yang dia laporkan tahun lalu mencapai Rp24,2 miliar dengan jumlah hutang sekira Rp350 jutaan. Kebanyakan, hartanya itu digunakan untuk keperluan tanah dan juga bangunan.
Namun di luar itu, Iti juga memiliki ketertarikan berlebih di bidang otomotif. Buktinya, dia menyimpan tujuh kendaraan pribadi di garasi rumahnya. Yakni, Mitsubishi Strada, Toyota Avanza, Toyota Land Cruiser, Toyota Camry, Toyota Alphard, Hyundai Santa, dan Jeep Wrangler. Seluruhnya berjumlah Rp2,84 miliaran.