Kacau, Di Indonesia Jualan Mobil Modern Malah Jadi Dilema
100kpj – Indonesia memang lambat dalam menerbitkan aturan tentang standar uji emisi gas buang, buktinya ketika negara Asia lain sudah menerapkan standar Euro 4, Indonesia masih tertinggal jauh.
Standar emisi yang lebih bersih memang sudah mendesak diberlakukan di Tanah Air. Melihat perkembangan global, Indonesia yang saat ini masih menerapkan Euro II, terbilang tertinggal dari India, Thailand, maupun China yang sudah menerapkan Euro IV sejak beberapa tahun lalu.
Rencananya Indonesia akan langsung loncat dari Euro II ke Euro IV, Aturan tersebut rencananya bakal diterapkan pada April 2021 seperti yang tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O.
Untuk menuju aturan Euro IV, Indonesia juga tengah menyediakan bahan bakar minyak yang cocok untuk dikonsumsi oleh mobil-mobil yang punya emisi gas buang Euro IV, sehingga ketika standar uji emisi tersebut berlaku, mobil-mobil ramah lingungan tersebut bisa mendapatkan bahan bakar yang sesuai.
Kia Dilema untuk Menjual KIA Seltos Diesel
Nah, lambatnya aturan tentang uji emisi gas buang di Indonesia, membuat PT Kreta Indo Artha (KIA Indonesia) juga dilema ketika menanggapi soal mendatangkan KIA Seltos bermesin diesel di Indonesia.
"Kami selalu memperlajari, tapi nanti yang jadi masalah kalau mesinnnya cuma bisa Pertamina Dex mungkin bisa jadi kendala buat kita jual. Mobilnya enak, irit dan lain-lain, tapi nanti begitu pakai Pertamina Dex dia bawa ke luar kota, di luar kota dia tidak dapat Pertamina Dex, kemudian diisi dengan solar yang kualitasnya dibawah Pertamina Dex. Nanti malah konsumennya dirugikan karena sesuatu yang kita paksakan," ungkap Ario Soerjo, Marketing and Development Division Head PT Kreta Indo Artha (KIA Indonesia).
Lebih lanjut Ario menjelaskan pihaknya sedang memperlajari dahulu apalah KIS Seltos diesel ini bisa mendapatkan mesin yang cocok dengan solar yang banyak dipasarkan di Indonesia atau Bio Solar.
Lebih Mahal Menyesuaikan Mesin dari Euro Tinggi ke Euro Rendah
Nah, jika KIA tetap akan menjual Seltos bermesin diesel di Indoneisa tentu mesinnya harus disesuaikan agar bisa menenggak bahan bakar yang mudah ditemui di Indonesia. "makanya kita tidak boleh gegabah, karena ujung-ujungnya kita harus memberi yang terbaik bagi konsumen," bilang Ario.
Apalagi Ario menjelaskan menurunkan standar Euro pada mesin mobil itu lebih mahal dari menaikkan standar Euro. Kalau mesin tersebut emisinya sudah tinggi Euro4 atau Euro 5, kemudian di turunkan jadi Euro 3 atau Euro 2 itu merupakan hal yang tidak mudah.
"Jadi takutnya kalau kami belum siap launching masih kurang ini itu, banyak masalah nanti jelek ke kaminya. Makanya kami akan mempersiapkan dengan sebaik-baiknya Seperti misalnya bisa nih kita cekek di Euro 2, tapi nanti performanya agak berbeda itu juga kendala. Jadi kami bukan ragu, namun kami ingin mempersiapkan lebih baik, karena ujung-ujungnya kepuasan konsumen, kalau akhirnya karena dipaksakan membuat mobil tersebut jadi banyak rusaknya brand image mobilnya juga jadi tidak baik," jelas Ario.
Kia Seltos diesel di India menggunakan mesin diesel 4 silinder CRDI ini mampu menyembur daya 115 Ps serta torsi 236 Nm yang dikawinkan dengan transmisi matik 6 speed. Sebagai informasi, terdapat mesin diesel lain dengan kubikasi lebih besar untuk Seltos yakni 1.600 cc dengan tenaga 136 PS serta torsi 320 Nm.
Baca juga: Daftar Harga dan Spesifikasi SUV Penantang HR-V, All New Kia Seltos