Indonesia Bakal Daur Ulang Limbah Baterai Mobil Listrik
100kpj – Kendaraan listrik kini menjadi masa depan bagi industri otomotif. Tapi yang menjadi masalah utama adalah baterai penyimpanan daya listrik, yang mana pembuatan masih sangat mahal, bahkan bisa mencapai hampir 50 persen dari total ongkos produksi.
Sama seperti aki, baterai pada mobil listrik juga memiliki masa pakai. Apabila sudah berulang kali dicas dalam kurun beberapa tahun, maka kemampuan menyimpan arus menjadi berkurang dan tidak lagi memadai untuk menggerakkan kendaraan.
Baca Juga:
6 Artis Cantik Ini Dihadiahi Mobil Mewah dari Pacarnya, Jangan Iri Yah
Mau Bercinta di Mobil tapi Takut Keracunan AC dan Mati, Ini Tipsnya
Jika sudah begitu, maka hanya ada dua pilihan yang bisa dilakukan, yakni mendaur ulang atau menjadikannya sebagai sampah. Namun, karena kandungan kimianya yang besar, tentu proses pembuangan tidak bisa dilakukan sembarangan.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika mengatakan bahwa banyak yang bisa dilakukan pada limbah baterai bekas kendaraan listrik.
Salah satu contohnya, yakni dimanfaatkan kembali sebagai bagian dari pembangkit listrik tenaga surya. Baterai berfungsi menyimpan arus listrik yang dihasilkan dari panel surya, untuk kemudian dipakai sebagai penerangan jalan.
“Baterai kendaraan listrik memiliki nyawa cadangan. Kalau kapasitasnya sudah turun sampai 80 persen, biasanya dipakai untuk menyimpan listrik. Berpotensi mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya, dengan menggunakan second life dari baterai itu,” ujarnya dilansir dari VIVA Otomotif, Rabu 29 Juli 2020.
Baca Juga:
5 TERPOPULER: Pasangan Mesum Tewas dalam Mobil, Isi Garasi Cak Imin
Berhubungan Seks di Dalam Mobil Dendanya Rp90 Juta, Masih Mau?
Abis Enak Malah Tewas, Ini Penyebab Kematian Pasangan Mesum di Innova
Selain itu, kata Putu, Kemenperin juga menjalin koordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait pengembangan baterai kendaraan listrik. Salah satu isu utama yang dibahas adalah, daur ulang baterai lithium ion bekas menjadi bahan baku dalam memproduksi baterai baru.
“Dari berbagai kajian, baterai lithium ion dapat didaur ulang dan hasilnya 100 persen tidak ada yang terbuang, sehingga tidak menghasilkan limbah B3,” tuturnya.