Ternyata Mobil yang Mirip Esemka di China Laris Manis
100kpj – Sejak pertama kali muncul Esemka Bima disebut-sebut mirip dengan mobil China, hal tersebut terungkap karena ternyata Esemka bekerja sama dengan Changan Star Truck, sehingga secara tampilan mirip dengan mobil China.
Hal tersebut juga diakui oleh Airlangga Hartato yang kala itu masih menjabat sebagi Menteri Perindustrian, Airlangga megatakan bahwa Esemka memang ada kerjasama dengan negeri Tirai Bambu tersebut.
Namun, dia menegaskan, kerja sama dalam memproduksi satu mobil antar industri otomotif dua negara, merupakan hal yang biasa di dunia. Sehingga, seringkali produksi satu mobil suatu industri akan serupa dengan lainnya.
Bahkan Airlangga mencontohkan mobil produksi Proton asal Malaysia yang juga pernah memiliki kemiripan dengan mobil produksi Suzuki Indonesia, yaitu Suzuki Ertiga. Sebab, Ertiga produksi Proton melakukan importasi komponen kendaraannya terurai atau Complete Knocked Down (CKD) dari Suzuki Indonesia.
"Ya pasti (hasil kerja sama dengan perusahaan China). Antara pabrikan punya kerja sama, seperti dulu Proton pernah kerja sama dengan Suzuki Indonesia, sehingga impor CKD dari Indonesia. Di Indonesia, namanya Suzuki Ertiga. Di sana, namanya Proton," ujar Airlangga dilansir dari Viva.
Nah uniknya, di negeri asalnya Changan punya prestasi yang bagus dalam hal penjualan, dari data penjualan mobil yang dirilis oleh Asosiasi Produsen Otomotif Cina yang dilansir dari Kantor berita Xinhua, Changan masuk kedalam jajaran mobil terlaris di China periode Januari hingga Juni 2020.
Asosiasi tersebut merilis data penjualan 10 produsen mobil dengan merek asal China pada semester pertama tahun ini yang mencapai 4,36 juta unit. Angka tersebut ternyata menyumbangkan 84,53 persen dari total penjualan mobil bermerek lokal.
"Dari data tersebut memperlihatkan bahwa industri otomotif China sudah mulai pulih dalam beberapa bulan terakhir, meskipun pandemi virus corona sebelumnya sangat berdampak pada sektor ini," ungkap Fu Bingfeng, wakil sekretaris jenderal asosiasi.
Lebih lanjut Fu menjelaskan dalam sub-sektor mobil penumpang, merek menengah dan high-end kemungkinan akan berjalan dengan baik selama paruh kedua. "Sementara permintaan untuk mobil low-end semakin menyusut, meninggalkan beberapa produsen mengalami kesulitan keuangan, tambahnya.
Nah, jika di negeri asalnya mobil pikap tersebut laris manis, bagaimana dengan Esemka di Indonesia?
Baca juga: Ada Mobil Esemka yang Terbuat dari Kayu, Benarkah?