Prabowo Jajal Rantis Buatan Lokal, Jawab Sentilan Jokowi?
100kpj – Baru-baru ini, Menteri Pertahanan atau Menhan Prabowo menjadi sorotan setelah kedapatan menjajal kendaraan taktis atau rantis Maung buatan PT Pindad asal Bandung. Pengalaman tersebut sempat Prabowo bagikan di akun media sosial pribadinya.
"Pada sore hari ini saya dan tim dari PT. Pindad mencoba kendaraan Rantis 4x4 yang kami beri nama Maung,” ujarnya dikutip Senin 13 Juli 2020.
Banyak pihak mengira, keputusan Prabowo menjajal rantis buatan lokal merupakan bentuk kepatuhan dirinya pada perintah Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Sebab sebelumnya, orang nomor satu di Indonesia itu mengimbau, terkait pembelian alutsista, sebaiknya memanfaatkan potensi produk dalam negeri.
Baca juga: Spesifikasi Lengkap Rantis Maung Buatan Pindad yang Dijajal Prabowo
Terkait hal itu, Juru bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak menolak anggapan tersebut. Kata dia, Prabowo menjajal rantis Maung bukan berdasarkan tekanan atau perintah Jokowi, Ketua Umum Partai Gerindra itu memang rutin mengunjungi PT Pindad untuk memantau hasil produksi perusahaan.
"Nggak ah, sejak awal memang Pak Prabowo duduk di kursi Menhan yang beliau ajak bicara salah satunya industri pertahanan, karena beliau ingin memperkuat industri pertahanan kita," ujar Dahnil kepada awak media.
"Jadi sejak beliau sebagai Menhan, beliau fokus di situ mendorong industri pertahanan dalam negeri melalui BUMN. Jadi intinya memang itu adalah orientasi Pak Prabowo, ditambah lagi instruksi presiden," kata dia menambahkan.
Sekadar diketahui, Maung merupakan rantis terbaru Pindad dengan spesifikasi cukup meyakinkan. Kendaraan dengan model 4x4 itu memiliki kapasitas mesin diesel 2.400cc dengan transmisi manual 6 percepatan dan semburan tenaga 149 daya kuda.
Berdasarkan data yang kami terima, rantis dengan kapasitas angkut hingga empat orang itu telah disematkan fitur serta teknologi cukup lengkap, seperti braket senjata kaliber 7,62 mm, konsol senapan serbu 552-V4, pemadam kebakaran, jeriken BBM 2x20 liter, serta perangkat GPS dan tracker kendaraan. Ngeri sekali, bukan?