Biaya Sewa Rp19 Juta Per Jam, Begini Mewahnya Helikopter Ketua KPK
100kpj – Masyarakat Anti Korupsi (MAKI) sebelumnya melaporkan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri ke Dewan Pengawas KPK karena tidak menaati protokol covid-19 saat ziarah makam orang tuanya di Baturaja, Sumatera Selatan.
Tidak berhenti sampai disitu, MAKI kembali melaporkan Filri Bahuri ke Dewas KPK pada Rabu 24 Juni 2020 terkait pelanggaran kode etik. Diketahui, saat berkunjung ke Baturaja Komisaris Jendral Polisi itu terciduk menggunakan helikopter mewah.
“Rabu 24 Juni 2020, MAKI telah menyampaikan melalui email kepada Dewan Pengawas KPK berisi aduan dugaan pelanggaran kode etik oleh Firli Bahuri Ketua KPK atas penggunakan Helikopter mewah,” ujar Koordinator MAKI Boyamin Saiman.
Baca Juga:
5 TERPOPULER: Wejangan Dodit soal Harley, Tewasnya Anastasia Tropitsel
Ayah Lorenzo: Demi Menang, Marquez Suka Main Curang
Begini Skema Kredit NMax Terbaru dengan Cicilan Terkecil
Lebih lanjut Boyamin menjelaskan, helikopter tersebut milik perusahaan swasta dengan kode PK-JTO yang digunakan Firli dari Pelambang menuju Baturaja. Padahal perjalanan itu bisa ditempuh dengan mobil melalui jalur darat dalam 4 jam.
Lantas siapa pemilik helikopter tersebut?
Menurut penemuan MAKI, helikopter tersebut tergolong mewah yang pernah digunakan oleh motivator Tung Desem Waringin. Dengan nomor registrasi PK-JTO alat transportasi udara itu milik PT Air Pacific Utama salah satu anak perusahaan Lippo Group.
Diketahui, salah satu landasan helikopter milik PT Air Pasific Utama itu juga berada di depan mall Lippo Karawaci, Tangerang. Tujuannya agar mempermudah para petinggi Lippo Group saat ingin kunjungan, atau menjalani tugas lainnya untuk perusahaan.
Seperti yang pernah ditulis The Guardian, PT Air Pasific menyediakan tiga helikopter khusus untuk pimpinan perusahaan. Namun alat transportasi udara itu juga bisa digunakan orang lain, dengan biaya sewa per jam sekitar 1.400-1.500 dolar Amerika atau setara Rp19 jutaan.
Namun tarif penerbangan dari Jakarta Pusat menuju landasan helipad terdekat yang hanya memakan waktu 7 menit biayanya 300 dolar atau Rp4,2 juta. Artinya sudah terbayang berapa kocek yang dikeluarkan Ketua KPK saat menggunakan helikopter tersebut.
Meski sampai saat ini tidak diketahui, ongkos tersebut memang menggunakan uang pribadi atau ada pihak lainnya. Mengingat biaya sewa yang mahal, 100KPJ menelusuri kecanggihan dan sejarah singkat helikopter tersebut dari beberaa sumber di internet.
Helikopter PK-JTO itu adalah buatan Eurocapter yang pertama dirilis pada Februari 2012 lalu dengan nama EC130 T2. Desain, fitur, dan mesin EC130 T2 mengalami perubahan cukup siginfikan dari generasi sebelumnya EC130 yang digunakan perusahaan travel di Hawai.
Jantung pacu helikopter tersebut sudah mengusung mesin baru Turbomeca Arriel 2D yang dilengkapi turboshaft sehingga lebih kuat dan bertenaga. Eurocapter mengklaim konsumsi bahan bakarnya lebih efisien hingga 14 persen dari sebelumnya.
Mesin Arriel itu telah dilengkapi dengan kontrol mesin digital, dan sistem hidrolik ganda yang berasal dari Eurocopter AS355. Helikopter tersebut disematkan sistem avionik dan keselamatan, termasuk perekam data penerbangan dan kursi layak kecelakaan.
Selan itu, terdaapt sistem penerbangan berlebihan untuk keandalan yang lebih besar. Secara desain dan bahan bodi 70 persen berubah dari EC130, untuk meningkatkan kenyamanan penumpang seperti sistem kontrol getar aktif dan pendingin ruangan ditingkatkan.