Cara Jokowi Hambat Pemudik Masuk DKI Jakarta Saat Arus Balik
100kpj – Aturan mudik yang dibuat pemerintah ternyata tidak ampuh untuk melarang masyarakat pulang ke kampung halamannya. Hal tersebut terlihat dari kendaraan yang meninggalkan Jakarta jumlahnya meningkat setiap hari sebelum lebaran.
Padahal larangan tersebut dibuat untuk mencegah penyebaran virus corona atau covid-19 yang dibawa masyarakat terutama dari zona merah. Maka untuk mengantisipasinya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperketat pintu masuk para pemudik.
Mereka yang datang dari daerah lain, di luar Jabodetabek akan dipersulit masuk ke Jakarta. Petugas yang berjaga di penyekatan akan memerintahkan putar balik ke daerah sebelumnya, jika pemudik tidak mengantongi surat izin keluar masuk atau SIKM.
Hari kedua setelah lebaran, PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 55.776 kendaraan menuju Jakarta dari arah timur, barat, dan selatan. Dengan meningkatnya arus balik tersebut, Presiden Jokowi memiliki cara untuk mencegah pemudik masuk.
Salah satunya adalah pengendalian kendaraan saat arus balik. Menurutnya tren penurunan pasien covid-19 di DKI harus dipertahankan. Salah satunya menjaga ketat para pemudik dari luar daerah masuk, karena berpotensi memunculkan kasus baru.
“Pengendalian arus balik. Ini penting untuk kita kendalikan agar tidak terjadi sirkulasi bolak-balik dalam penyebaran virus yang berpotensi memunculkan gelombang kedua. Utamanya di wilayah Jabodetabek,” ujarnya saat rapat kabinet terbatas dilansir Viva.co.id, Rabu 27 Mei 2020.