Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Mengharukan, Cerita Sopir Bus Terpaksa Mudik dengan Jalan Kaki ke Solo

Maulana Arif Budi Satrio mudik jalan kaki ke Solo.

"Saya memutuskan jalan kaki karena Allah memberikan dua kaki. Saya niatkan untuk pulang dengan berjalan kaki," kata Satrio yang mengaku berusia 38 tahun itu. Selama perjalanan, ia hanya mengenakan celana pendek serta kaos dan penutup wajah.

Sedangkan untuk berjalan, ia lebih memilih mengenakan sandal jepit ketimbang sepatu. "Kalau pakai sepatu nggak kuat, saya lebih enak memakai sandal jepit ini," kata dia sembari menunjukkan sandal jepit berwarna kuning yang hingga kini masih dipakainya.

Saat menyusuri perjalanan melalui jalur Pantura itu, Satrio megaku sekuat tenaga untuk tetap menjalankan puasa. Lantas, medan yang paling berat saat menapaki jalanan di wilayah Karawang Timur hingga Tegal.

"Di sepanjang perjalanan dua kota itu cuaca panasnya minta ampun. Tetapi setelah memasuki Brebes dan Pekalongan cuaca mulai agak adem," tuturnya. Setiap harinya, ia berjalan kaki sejauh 100 kilometer dengan durasi waktu antara 12-14 jam.

Selama menempuh perjalanan itu, Satrio menyempatkan beberapa kali untuk beristirahat mengumpulkan tenaga. Nah, perjalanan akan berhenti pada saat menjelang dini hari.

"Saking lamanya berjalan di bawah terik matahari, kulit saya sampai kayak terbakar. Sedangkan kalau malam saya istirahatnya kadang tidur di SPBU maupun warung-warung tempat pemberhentian truk," akunya.

Lantas ketika memasuki wilayah Gringsing pada 14 Mei 2020, langkah derap kakinya harus terhenti lantaran aksi nekat mudik jalan kakinya itu diketahui oleh sejumlah rekannya yang tergabung dalam wadah Pengemudi Pariwisata Indonesia (Peparindo).

"Di Gringsing langsung dijemput teman-teman Peparindo. Dan saya dimarah-marahin sama ketuanya di Jakarta karena tidak ngomong. Kalau saya ngomong pasti saya gagal pulang karena akan dibantu oleh teman-teman Peparindo di Jakarta," katanya.

Setelah dijemput, selanjutnya Satrio dibawa menuju Sekretaris Peparindo Jawa Tengah di Ungaran pada tanggal sore harinya. Sejak itu, dirinya tidak diperbolehkan jalan kaki lagi untuk meneruskan perjalanannya hingga ke kota tujuan, Solo.

Berita Terkait
hitlog-analytic