Saat Wabah Corona, Banyak Orang Kaya yang Beli Mobil Baru Tunai
100kpj – Mewabahnya corona atau covid-19 membuat kondisi ekonomi menurun drastis. Sehingga banyak pertimbangan untuk seseorang merogoh kocek dalam jumlah besar, seperti halnya melakukan pembelian mobil baru.
Maka penjualan mobil tahun ini merosot tajam. Dalam periode Januari sampai April 2020 penjualan dari diler ke konsumen hanya 219.361 unit, sangat berbading terbalik dengan penjualan retail di tahun lalu yang mencapai 259.963 unit.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo memprediksi penjualan mobil baru sepanjang tahun ini menurun 40-50 persen. Maka tidak heran jika pencapaian setiap agen pemegang merek anjlok di tengah pandemi.
Namun ada hal menarik di balik gejolak ekonomi saat ini. Khususnya untuk penjualan mobil Daihatsu dari diler ke konsumen, di mana pembelian dengan cara tunai meningkat. Karena dampak dari aturan yang dibuat perusahaan pembiayaan.
Marketing and CR Division Head PT Astra International Tbk Daihatsu Sales Operation, Hendrayadi Lastiyoso mengatakan, di tengah pandemi perusahaan pembiyaan memperketat calon debiiturnya untuk mengajukan kredit mobil.
Efek tersebut membuat, konsumen Daihatsu yang melakukan pembelian dengan cara tunai meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Artinya meski kondisi ekonomi sedang merosot, masih banyak orang kaya yang mampu beli mobil tanpa kredit.
“Dahulu 80 persen kredit, 20 persen tunai. Sampai April kemarin, tunai meningkat jadi 25 persen, dan kredit 75 persen. Pada mei kredit 65 persen (pembayaran tunai meningkat jadi 35 persen),” ujarnya mengutip Viva.co.id, Jumat 15 Mei 2020.
Menurutnya peningkatan pembelian dengan cara tunai, sejalan dengan aturan ketat yang dibentuk lising saat corona masuk Indonesia. Maka dari itu, mereka yang ingin mengganti mobil baru dengan cara cepat tidak ingin dipusingkan oleh lising.
“Karena approval dari lising ketat sekali, pastinya banyak pembeli yang replace atau repeat order. Itu sangat memudahkan persetujuannya,” tuturnya.
Dalam keterangan resminya, penjualan mobil Daihatsu dari diler ke konsumen sepanjang April mengalami penurunan hingga 59,8 persen dibandingkan Maret, atau hanya terjual 5.160 unit. Angka itu menjadi pencapaian terendah Daihatsu.
Sementara terhitung sejak Januari atau selama 4 bulan, penjualan retail mobil berlogo D tersebut menorehkan angka 44.346 unit. Artinya masih merah pangsa pasar sebesar 18,2 persen, dari volume penjualan secara nasional di angka 243.634 unit.