Politisi Gerindra Ngamuk & Berkata Kasar saat PSBB, Cuma Punya 1 Mobil

100kpj – Sebuah video viral di media sosial seorang anggota DPRD Pasaman ngamuk-ngamuk hingga berkata kasar pada petugas Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Diketahui bila oknum anggota Dewan tersebut bernama Martias dari Partai Gerindra.

Dalam video berdurasi 1 menit 34 detik yang viral itu memperlihatkan Martias berdebat petugas PSBB di posko cek poin perbatasan Agam dengan Pasaman di Salareh Aia, Jambatan Masang. Para petugas menegur Martias dan sopirnya karena tak menerapkan aturan PSBB.

Ditegur Tak Pakai Masker di Mobil, Politisi Gerindra Ngamuk ke Petugas

Petugas ingin Martias menerapkan protokol Covid-19 dengan melakukan social dan physical distancing serta mengenakan masker. Sayangnya, dia malah menolak memakai masker.

Bahkan, dia meminta kepada petugas untuk melakukan pengetesan terhadap kondisi kesehatannya dan meminta masker kepada petugas. Namun, di saat petugas sedang menjelaskan aturan PSBB malah meminta sopirnya untuk tancap gas.

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Martias terdaftar terakhir sebagai Calon Anggota DPRD memiliki harta kekayaan sebesar Rp1.910.567.300.

Dari harta kekayaan itu, Martias hanya memiliki satu unit kendaraan roda empat, yakni mobil Sport Utility Vehicles (SUV) Toyota Fortuner 2.5 G M/T lansiran tahun 2014.

Nilai kendaraan itu ditaksir Rp400 juta, atas hasil sendiri. Sedangkan saat kejadian, Martias memakai mobil Mitsubishi Pajero Sport dengan Nomor Polisi BA 1240 DA.

"Betul ada oknum anggota Dewan, DPRD Pasaman, cekcok dengan petugas karena tidak pakai masker," kata Kepala Posko Covid-19 Kabupaten Agam, Syafrizal, Selasa, 12 Mei 2020.

Daftar Harga Terbaru Motor Bebek Honda, Yamaha dan Suzuki di Mei 2020

Mau Nekat Mudik Pake Travel Gelap? Tarifnya Benar-benar Gila

Menurut Syafrizal, mobil melintas di posko cek poin PSBB di perbatasan Agam-Pasaman. Laju mobil anggota Dewan itu dihentikan oleh petugas jaga dan diminta turun untuk cek suhu tubuh.

Cekcok antara petugas dengan yang bersangkutan, kata Syafrizal, terjadi ketika seorang petugas meminta yang bersangkutan mengenakan masker. Oknum anggota Dewan tersebut tidak terima dan sempat mengeluarkan kata-kata yang kurang elok dan beralasan maskernya hilang.