Ini Akibatnya Jika Polisi Main Mata dengan Pemudik
100kpj – Larangan mudik yang sudah berlaku di Indonesia guna memutus mata rantai penyebaran virus corona, sepertinya tidak membuat keinginan warga untuk mudik menjadi surut. Pasalnya motivasi dan semangat para pemudik, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Jika pada tahun-tahun sebelumnya tradisi mudik dilakukan untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri, sekaligus bersilaturahmi dengan saudara. Tahun ini motivasi pemudik tak hanya itu, efek domino dari pandemik corona telah membuat warga merasa nyaman di kampung halamannya bersama keluarga.
Apalagi kebanyakan dari mereka tidak mempunyai kesibukan di perantauan, karena sudah ada yang dirumahkan atau bahkan sudah dipecat dari tempatnya bekerja. Sehingga tak heran jika mereka ngotot untuk melakukan mudik, karena berdiam diri di tempat perantauan mereka anggap bukan solusi.
Makanya banyak ditemukan di lapangan, akal-akalan pemudik untuk bisa lolos dari pos penyekatan. Ada yang bersembunyi ditumpukan kerupuk, ada yang sembunyi di toilet bus, ada yang mencari dan melintasi jalur tikus. Bahkan ada yang nekat membuka jasa antar mudik, dengan iming-iming lolos dari pos penyekatan petugas.
Menurut Darmaningtyas sebagai Pengamat Transportasi, menyebutkan bahwa warga sendiri harus belajar disiplin bahwa kebijakan ini diberlakukan dalam rangka mencegah perluasan virus corona ke daerah-daerah. Selama filosofi itu tidak dipahami, maka petugas di lapangan tidak bisa tegas, sebaliknya masyarakat juga mencari-cari cara untuk melanggar.
Maraknya cara atau akal-akalan yang dilakukan warga yang ngotot ingin mudik, membuka peluang bagi petugas untuk bermain mata dengan petugas. Cara bermain curangnya, dengan menerima uang dari pengendara pribadi supaya bisa lolos penyekatan.
Menanggapi hal tersebut, Kombes Benyamin sebagai Kepala Bagian Operasional Korlantas Polri menjelaskan, alangkah bodohnya siapapun petugas yang melakukan [kecurangan], dan alangkah tidak manusiawi mereka bermain di tengah wabah ini.
"Jadi misal ada yang memanfaatkan dengan bermain di belakang, menerima uang untuk meloloskan, dijamin sanksinya akan sangat berat," kata Benyamin seperti yang dikutip dari VIVAnews, Senin 4 Mei 2020.
Lebih lanjut Benyamin mengatakan, namun peluang kecurangan yang dilakukan polisi kecil, karena operasi yang dilakukan melibatkan instansi lain seperti TNI, dinas perhubungan, dan kesehatan.
Baca juga: Gagal Pulang Kampung, Pemudik Ini Dipecat Duitnya Tinggal Rp100 Ribu