Harga BBM di AS Anjlok, Per Liternya Cuma Rp2 Ribuan
100kpj – Pandemi virus corona atau Covid-19 membuat harga bahan bakar minyak di Amerika Serikat mengalami penurunan cukup signifikan. Hal itu terjadi lantaran tak banyak orang bepergian ke luar rumah dan mengemudikan kendaraan. Namun demikian, perang dagang antara Rusia dan Arab Saudi juga menjadi salah satu pemicunya.
Saking rendahnya, harga tersebut pun sampai memecahkan rekor. Seperti diberitakan The Drive, Selasa 14 April 2020, harga bensin dengan oktan 87 di kota kecil di sisi barat New York hanya US$0,62 atau sekira Rp9.729 per galon (3,7 liter). Maka, harga per liternya hanya sekitar Rp2.629 saja.
Baca juga: Isi Bensin di SPBU, Lebih Baik Pakai Takaran Liter atau Nominal Uang?
Padahal bulan lalu, harga bensin di Ohio sudah dianggap paling murah, yakni US$0,69 per galon. Tapi rupanya kini ada yang lebih murah lagi hingga membuat banyak kalangan merasa bingung sekaligus tak percaya.
Menariknya, selain terjadi di hulu, perang harga juga terjadi di hilir. Laman yang sama memberitakan, beberapa SPBU di New York dilaporkan terang-terangan melakukan perang harga bahan bakar. Mereka bersaing menjual bensin dengan harga lebih terjangkau.
Salah satunya, Allegany Gas & Smokes di Salamanca, New York yang diketahui menjual bensin oktan 87 dengan harga US$0,62 atau Rp9.797 per galon. Jika dihitung per liter, maka harga bahan bakar dibanderol seharga Rp2.578 per 1,26 liter, atau lebih murah dari rata-rata harga yang ditetapkan di kawasan tersebut.
Baca juga: Salah Kaprah Main Hape di SPBU, Bagaimana Sih Kebenarannya?
Dengan anjloknya harga BBM, Allegany Gas & Smokes jelas akan mengalami kerugian besar. Tetapi, mau tidak mau cara tersebut harus diambil pihak pengelola guna dapat bersaing dengan SPBU lainnya.
Selain itu, sumber yang sama memberitakan, penurunan harga BBM yang terjadi di kawasan New York juga disebabkan berdirinya pom baru bernama M&M Junction. Kabarnya, mereka mematok angka yang sedemikan rendah sehingga merusak ketetapan banderol di daerah tersebut.