Dapat Tekanan dari AS, Menhan Prabowo Batal Beli Jet Tempur SU-35?
100kpj – Sejak nota kesepakatan ditandangani Februari 2018 silam, pembelian jet tempur Sukhoi SU-35 dari Rusia kerap mengalami hambatan. Mulai dari perkara imbal dagang, sampai ancaman yang dilayangkan Amerika Serikat.
Pada akhir Januari 2020 lalu, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto sempat mengadakan pertemuan tertutup dengan Menhan Rusia, Sergey Shoygu di Moskow. Kabarnya, diskusi tersebut melahirkan satu kesepakatan terkait pembelian 11 unit jet tempur SU-35. Bahkan, beredar kabar, kehadiran unit pesawat di Indonesia hanya menunggu waktu.
Namun, segalanya kembali rumit dan tak menunjukkan tanda-tanda kejelasan. Bahkan, Bloomberg melaporkan, Indonesia membatalkan rencana pembelian jet tempur setelah AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap Indonesia, karena membeli perlengkapan militer dari Rusia. Hal itu merujuk pada Countering America's Adversaries Through Sanctions Act.
Baca juga: Menhan Prabowo Mau Jor-joran Beli Jet Tempur, Sri Mulyani Bilang Gini
Pada dasarnya, melalui Countering America's Adversaries Through Sanctions Act, AS dimungkinkan menjatuhkan sanksi ekonomi kepada negara yang mencoba melawan mereka atau melakukan kegiatan yang berpotensi merugikan kepentingan negara tersebut.
Dalam beberapa kali pertemuan dengan perwakilan Departemen Pertahanan atau Dephan AS, perwakilan Indonesia kerap bertanya mengapa Indonesia tidak diperbolehkan membeli peralatan militer dari Rusia. Namun, perwakilan AS hanya menjawab bahwa hal tersebut merupakan kebijakan negara yang tak bisa diganggu gugat.
Terkait hal tersebut, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva mengecam langkah AS, dan menyebut apa yang telah mereka lakukan merupakan praktik yang melanggar aturan dan norma bisnis yang transparan dan sah.
"Bukan rahasia lagi jika AS memberikan tekanan kepada negara-negara yang berniat membeli peralatan pertahanan dari Rusia. Tujuannya jelas, agar negara-negara tersebut beralih ke Washington,” ujarnya kepada Bloomberg, dikutip Rabu 18 Maret 2020.
Sebagai gantinya, AS memberikan tawaran kepada Indonesia untuk membeli jet tempur F-16 Viper. Namun kabarnya, Indonesia menolak, dan lebih melirik F-35 yang merupakan bagian dari program Joint Strike Fighter (JSF) AS.