Menperin Pastikan Virus Corona Tak Ancam Produksi Kendaraan di RI
100kpj – Merebaknya virus corona ke berbagai negara, termasuk Indonesia turut memberikan dampak besar di sektor otomotif. Walau begitu, Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyatakan semuanya masih cukup aman di Tanah Air.
Saat ini produsen-produsen otomotif di Indonesia memang masih banyak yang mensuplai bahan bakunya dari China. Sayangnya, China menjadi sumber awal tersebarnya virus corona dan beberapa pabrikan juga ditutup sementara.
Jadi, saat suplai dari China bermasalah, maka bisa mempengaruhi ketersediaan stok di negara lainnya. Menperin mengaku sudah berkonsultasi dengan Gabungan Industri Kendaran Bermotor Indonesia (Gaikindo), terkait ketersediaan bahan baku untuk produksi kendaraan secara lokal.
Hasilnya, kata dia, menurut laporan dari para anggota Gaikindo tidak ada masalah terkait virus bernama Covid-19 tersebut. Sedangkan untuk suplai bahan baku untuk memproduksi mobil secara lokal, karena masih memiliki cadangan untuk beberapa bulan ke depan.
"Industri masih punya cadangan bahan baku, untuk tiga sampai empat bulan ke depan," ujarnya di sela pameran GIICOMVEC di Jakarta, Kamis 5 Maret 2020.
Menurut Agus, beberapa industri manufaktur otomotif di China yang sempat terdampak penyebaran virus Corona itu, saat ini sudah mulai kembali beroperasi. Begitu juga industri otomotif di Jepang, kata dia, menuju proses pemulihan dari penyebaran virus yang berasal dari Wuhan, China.
"Mudah-mudahan, tiga bulan ke depan sudah normal. Sehingga, ketika industri membutuhkan bahan baku, sudah bisa normal kembali," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi mengatakan, suplai bahan baki untuk industri otomotif global memang ikut terdampak virus Covid-19. Namun, pengaruhnya belum sampai ke manufaktur kendaraan di Tanah Air.
"Ada beberapa komponen yang dari Jepang, suplainya dari China. Industri untuk Indonesia belum terganggu, dan masih tersedia. Mudah-mudahan bisa selesai lah, China kan sudah recovery," jelas Nangoi.
Penjualan Lesu
Masuknya COVID-19 atau virus corona ke Indonesia, membuat banyak pihak panik. Selain masyarakat perseorangan, industri otomotif juga terguncang lantaran penjualan kendaraan menjadi lebih lesu dibandingkan sebelumnya.
Yohannes Nangoi mengaku, awalnya pihaknya yakin pergerakkan pasar roda empat di Tanah Air membaik pada tahun 2020. Namun, masuknya corona ke Tahan Air membuat konstelasi berubah, dan hal itu cukup membuatnya khawatir.
“Terus terang, tahun ini saya berharap penjualan mobil bisa kembali pulih. Tahun lalu (industri otomotif) terpukul karena agenda politik yang cukup berat, jadi penjualan menurun. Harusnya 2020 sudah pulih, tapi sialnya ada banjir, kemudian ada pukulan lagi dari COVID-19, dan itu sangat berpengaruh,” ujarnya.