Menghitung Biaya Perawatan Mobil Listrik Seharga Rp1,29 Miliar
100kpj – Mitsubishi Outlander PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) resmi diluncurkan oleh PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) sejak Juli 2019 lalu. Mobil berjenis Sport Utility Vehicle tersebut dibanderol Rp1,29 miliar on the road.
Outlander PHEV dibekali mesin bensin empat silinder DOHC berkapasitas 2.360cc, dengan tenaga 126,1 daya kuda dan torsi 199 Newton meter. Namun tugas dari mesin pembakaran tersebut hanya sebagai genset untuk mengisi daya baterai.
Baca juga: Menyiksa 4 Mobil Terbaru Mitsubishi di Jalan Terjal Lombok
Maka yang menjadi sumber penggerak rodanya adalah motor listrik. SUV berlogo Tiga Berlian tesebut memiliki dua motor listrik yang terpasang di roda depan dan belakang. Untuk bagian depan tenaga yang dihasilkan 80,8 dk di 5.500-6.000 rpm dan torsinya 137 Nm dari nol sampai 4.000 rpm.
Sedangkan tenaga yang disalurkan melalui motor listrik di roda belakangnnya 93,6 dk di putaran 3.500-4.000 rpm dan torsinya 195 Nm dari putaran bawah hingga 3.000 rpm. Digabungkan tenaga maksimal SUV listrik tersebut 177,2 dk dan torsi puncaknya 332 Nm.
Tenaga tersebut disalurkan melalui transmisi tipe transaxle satu percepatan ke empat rodanya. Berkat teknologi tersebut, banyak perdebatan soal biaya perawatannya karena Anda harus memperhatikan mesin pembakaran dan penggerak listriknya.
Lantas berapa biaya servis Outlander PHEV?
Head of Technical Service and CS Support Department PT MMKSI, Boediarto mengatakan, perawatannya tidak ada perbedaan dengan mobil yang hanya memiliki mesin berbahan bakar. Sebab motor listrik, dan baterainya tidak perlu dapat perhatian khusus.
“Jadwal pergantian oli mesinnya juga sama, bahkan sebenarnya Outlander PHEV memiliki umur mesin yang lebih awet karena tugasnya hanya sebagai generator,” ujarnya di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Lebih lanjut dia menjelaskan, meski mesin pembakarannya sebagai genset saat baterai mebutuhkan pengisian daya, namun pergantian oli mesin tetap dijadwalkan 10 ribu kilometer atau enam bulan mana lebih dulu tercapai, begitu juga dengan filter oli dan lain-lain.
Tapi yang membedakan adalah SUV listrik tersebut tidak memiliki komponen transmisi serumit transmisi pada umumnya, artinya secara perawatan lebih terjangkau. Semenetra untuk baterai Lithium-ion yang jadi sumber tenaganya juga tercover garansi.
“Waranty mesin sama (dengan mobil Mitsubishi pada umumnya). Baterai panjang (waranty), kalau enggak salah di atas 10 tahun untuk pemakaian normal,” tuturnya. Memang tidak disebutkan biaya secara detil, namun bisa dibayangkan jika Anda sebelumnya pengguna mobil Mitsubishi.