Duh, Penjualan Mobil Jeblok Gegara Ditinggal Kaum Milenial
100kpj – Kaum milenial merupakan kelompok demografi yang belakangan mulai meninggalkan kendaraan roda empat. Berbagai hal menjadi alasan, salah satunya tingkat mobilitas yang tinggi, sehingga tak terlalu ideal menggunakan mobil ke luar rumah.
Presiden Direktur Maruti Suzuki India, Ravindra Chandra Bhargava menuturkan alasan lain mengapa mobil bukan lagi menjadi pilihan utama generasi tersebut. Kata dia, saat ini angkutan umum berbasis online sudah tersebar di banyak titik lokasi. Sehingga, hal tersebut dirasa telah cukup akomodatif bagi banyak milenial di kota-kota besar.
“Penggunaan taksi online kini mudah, dan juga murah. Fakta itu tentu membuat mereka lebih tertarik,” ujar Bhargava seperti dikutip Livemint, Senin 3 Februari 2020.
Bukan hanya itu, Bhargava juga menyebut bahwa generasi milenial lebih memilih menggunakan uangnya untuk membeli gawai serta perangkat gadget lainnya. Apalagi, kata dia, mereka tak cukup memilikinya satu, melainkan lebih dari itu untuk menunjang kebutuhan pekerjaan dan juga hiburan di sektor digital.
Baca juga: Semakin Sering Klakson, Anda Akan Semakin Lama di Lampu Merah
Kini, persaingan industri tidak hanya memertemukan satu bidang yang sama. Kata Bhargava, perusahaan mobil bisa mendapat ancaman dari perusahaan lain yang bahkan tak bermain di sektor otomotif. Misalnya seperti gadget barusan, atau hasil produksi lain yang erat kaitannya dengan kaum milenial.
Turunnya minat milenial membeli kendaraan roda empat, sangat berimbas pada penjualan produsen yang membuatnya. Bahkan di Negeri Hindustan, angka itu terus menurun setiap tahunnya. Fakta tersebut, menurut Bhargava, merupakan pukulan telak bagi pihaknya dan pabrikan lain.
“Kita tak bisa menolak kehadiran Uber dan Ola (taksi online di India), serta minat mereka terhadap gadget dan perangkat digital lainnya,” kata dia.
Lesu Hingga 2025
Dalam tiga tahun terakhir, sebenarnya produksi otomotif secara global menurun hingga 2,6 persen, menjadi 89 juta kendaraan di tahun 2020. Hal itu termasuk kendaraan lain di luar mobil. Kondisi ini terjadi seiring dengan turunnya permintaan pasar otomotif di Amerika Serikat, China, dan berbagai negara di kawasan Eropa.
Chief Executive Officer (CEO) perusahaan penyedia komponen otomotif Bosch, Volkmar Denner mengaku tidak yakin bahwa produksi otomotif global bakal tumbuh hingga 2025. Denner bahkan mengatakan, pasar otomotif bakal tenggelam sebanyak 10 juta unit pada 2020 dibandingkan tahun 2017 yang sempat mencapai puncaknya.
Turunnya minat milenial membeli kendaraan, kata dia, menjadi salah satu penyebabnya.