Persaingan Wuling vs DFSK, Almaz Jadi Mobil China Terlaris di RI
100kpj – Merek mobil asal China sebelumnya tidak pernah mencatatkan sejarah manis di Indonesia sejak Chery dan Geely hadir 2006 silam. Namun setelah Wuling Motors menancapkan kuku bisnisnya pada 2017 lalu, cerita pahit mobil China di pasar Tanah Air terpecahkan.
Dengan percaya dirinya Wuling melakukan investasi besar-besaran untuk membangun pabrik produksi di Cikarang, Jawa Barat. Produk pertama yang diproduksi adalah berjenis Low Multi Purpose Vehicle (MPV), yakni Confero S dan untuk MPV kelas menengah ada Cortez.
Kemudian di 2018 Wuling menghadirkan Cortez sebagai MPV kelas menengah untuk merecoki Toyota Kijang Innova. Namun tidak berhenti sampai disitu, di tahun yang sama Wuling akhirnya menghadirkan Sport Utility Vehicile (SUV) pertamanya, yakni Almaz.
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang Januari sampai Desember 2019, Wuling telah mendistibusikan 22.343 unit dari pabrik ke diler. Dengan angka tersebut pangsa pasar Wuling 2,2 persen untuk penjualan wholesales.
Menelisik data per model, ternyata yang menjadi penyumbang terbanyak penjualan Wuling dari pabrik ke diler selama satu tahun adalah Almaz, yakni 9.744 unit. Kemudian peringkat kedua Confero S yang terjual 9.137 unit, lalu Cortez 3.160 unit, dan Formo hanya 303 unit.
Sementara penjualan diler ke konsumen alias ritel mencapai 21.112 unit. Artinya sudah puluhan ribu mobil Wuling beredar di jalan raya Indonesia sepanjang tahun lalu. Bahkan jenama asal Tongkok itu berhasil menduduki posisi 9 dari daftar merek terlaris secara nasional.
Pencapaian ritel atau wholesasles Wuling masih lebih baik dari ketiga merek Jepang seperti Nissan, Datsun, dan Mazda. Membandingkan dengan kompetitornya yang juga berasal dari Negeri Tirai Bambu, yakni Dongfeng Sokon atau DFSK yang berada di bawah naungan PT Sokonindo Automobile.
Berdasarkan data Gaikindo, penjualan DFSK di tahun lalu rata-rata per bulan hanya 300-400 unit, baik secara retail atau wholesales. Secara total untuk penjualan dari pabrik ke diler, Sokonindo Automobile sebagai agen pemegang mereknya hanya menorehkan angka 3.857 unit.
Dari hasil terebut merek asal Tiongkok yang jadi aliansi Honda dalam membangun pabrik di Wuhan tersebut hanya meraih market share 0,4 persen. Hal yang sama juga tejadi di penjualan diler ke konsumen, yang di mana sepanjang tahun lalu hanya 3.260 unit.
Dengan hasil yang diraihnya tersebut, DFSK menempati urutan ke-13 dari daftar merek terlaris yang berada di atas BMW dan di bawah Mazda. Membandingkan dengan pencapaian Wuling tentu sangat jauh selisihnya mencapai 18 ribu unit lebih unggul dari DFSK.
Berdasarkan data wholesales, DFSK Glory 580 yang ditawarkan dengan mesin 1.500cc turbo dan 1,800cc natural aspirated itu menyumbang penjualan 558 unit. Sedangkan Glory 560 yang juga memiliki dua pilihan mesin yang sama penjualannya 1.275 unit, dan mobil pikap Super Cab yang menyumbang terbanyak dengan torehan 2.042 unit.