Ganasnya Tank Pembunuh Tawaran Menhan Prabowo ke Filipina

100kpj – Filipina akhirnya tertarik memboyong tank medium buatan PT Pindad, setelah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menawarkannya di sela-sela pertemuan ASEAN Defence Ministers Meeting (ADMM) Retreat and 6th di Bangkok, Thailand November 2019 lalu.

Menhan Filiina Delfin Negrillo Lorenzana menyatakan ketertarikannya saat pertemuan bilateral dengan Prabowo. Ini merupakan kelanjutan Filipina usai merasa puas dengan alutsista buatan Indonesia sebelumnya yang telah dibeli, yakni kapal perang Strategic Sealift Vesse buatan PT PAL Indonesia.

Jumlah unit yang dipesan memang belum ada dalam keterangan resmi. Namun menurut beberapa sumber, Kepala Program Medium Tank Pindad Windu Pramata sempat menyebut Filipina berniat untuk memesan 40-50 unit tank berukuran sedang tersebut.

Publik tentu penasaran seberapa mengerikan tank itu hingga Filipina sampai benar-benar tertarik memilikinya. Seperti disitat dari situs resmi Pindad, tank medium dengan sebutan Harimau tersebut adalah hasil kerjasama pabrikan Turki FNSS dengan Indonesia melalui PT Pindad yang dirilis sejak 2017 lalu. Kendaraan tempur itu cocok digunakan untuk negara yang memiliki dua musim, seperti Asia Tenggara.

Namun tidak menutup kemungkinan tank tersebut bisa beroperasi di negara-negara yang memiliki empat musim seperti halnya Eropa. Karena tank medium Harimau dapat beroperasi di suhu maksimal 50 derajat celcius dan minus 30 derajat celcius.

Harimau Medium tank didesain khusus untuk daerah operasi tropis seperti hutan, bobotnya 32 ton, lebih ringan dari Main Battle Tank. Harimau dibekali mesin diesel Caterpillar C13 yang mampu menyemburkan tenaga maksimal 711 daya kuda.

Tenaga besarnya itu disalurkan melalui transmisi otomatis, yang dapat memproduksi tenaga 22,2 daya kuda per ton, dengan kecepatan 76 kilometer per jam. Kendaraan tempur hasil kolaborasi Turki dan Indonesia ini dapat menampung tiga orang personel di dalam kabin.

Bicara dimensi, tank Harimau memiliki panjang 6.952 mm, lebar 3,36 meter dan tinggi 2.456 meter termasuk atap kubahnya. Sebagai kendaraan tempur, tank tersebut kebal terhadap serangan peluru 30 mm dari bagian depan karena dilapisi STANAG level 5.

Seluruh lambung tank tersebut juga dilapisi STANAG 4569 level 4 agar terlindung dari serangan senjata dengan besaran peluru di bawah 30 mm. Sedangkan desain lambung tank yang berbentuk V tersebut tujuannya untuk menahan ledakan ranjau seberat 10 kilogram.

Ujung tombak tank produksi Pindad itu adalah meriam Cockerill XC-8 atau caliber dengan ukuran peluru 105 milimeter. Selain itu terdapat juga senapan mesin 7.62 mm, yang sifatnya modular, di mana bisa diganti dengan cepat ketika rusak atau menyesuaikan kebutuhan perang di lapangan. (re2)