China Mengancam, Menhan Prabowo Mau Borong 48 Jet Tempur Rafale
100kpj – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto beberapa waktu lalu melakukan kunjungan kenegaraan ke Prancis. Dalam kesempatan itu, mantan jenderal ini melakukan pembicaraan tentang upaya modernisasi alutsista TNI kepada pihak Prancis.
Ini dilakukan menyusul ancaman dari Tiongkok beberapa waktu lalu berkaitan dengan Laut Natuna. Di mana ketegangan telah memaksa TNI untuk mengerahkan sejumlah persenjataan untuk menjaga kedaulatan perbatasan.
Seperti termuat dalam laporan media Prancis, Latribune.fr, dikutip Rabu 22 Januari 2020, Prabowo dalam kunjungannya menyatakan sangat tertarik melengkapi persenjataan TNI menjadi lebih baik.
Baca Juga: Dijamin Terpukau, Ini Spek Jet Tempur Rafale Incaran Menhan Prabowo
Dari sekian banyak alutsista buatan Prancis yang dilirik, Prabowo tertarik untuk memborong 48 unit jet tempur Rafale, empat unit kapal selam Scorpene dengan rudal SM39 Exocet, dan dua unit korvet Gowind Class berbobot 2.500 ton.
Pembelian sendiri ditegaskan dapat dilakukan dalam waktu dekat melalui perjanjian antarpemerintah Perancis dan Indonesia. Selama ini Prancis memang dikenal sebagai negara pemasok senjata ke Tanah Air, selain Amerika Serikat, Inggris, Rusia dan Korea Selatan.
Dalam 10 tahun terakhir, setidaknya Prancis telah menjual senjata kepada Indonesia dengan nilai total 1,36 milliar euro dengan puncaknya pada tahun 2013 senilai 480 juta euro.
Pernyataan Prabowo sendiri sekaligus penegasan pada Amerika Serikat dan Rusia, jika Indonesia masih bisa saja melirik negara lain jika kedua negara tadi memasang angka kemahalan.
Sebenarnya sejak beberapa waktu lalu, Angkatan Udara Indonesia telah membeli 16 Sukhoi Su-35 untuk memperbarui satu skuadron F-5E Tiger II. Namun kontraknya belum efektif karena adanya permasalahan. Salah satu permasalahan berkaitan dengan ancaman sanksi oleh AS. Banyak pengamat di Prancis kemudian mengatakan, Rafale adalah alternatif bagi Indonesia untuk pengganti Su-35 dan menghindari sanksi AS.
Sementara untuk Scorpene yang dilirik Indonesia, kapal selam ini dianggap pas untuk menggantikan kapal selam TNI AL. Sebab Angkatan Laut Indonesia dilaporkan mengalami masalah serius dengan kapal selam Chang Bogo yang diproduksi Korea Selatan.
Pernyataan Prabowo dianggap sejumlah pihak sebagai penegasan pembatalan rencana penandatanganan kontrak terhadap Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering (DSME). Sekadar diketahui, kapal selam yang dilirik Prabowo juga sudah dibeli oleh dua negara lain di Asia, yakni India, dan Malaysia.
Baca Juga: Indonesia Bikin Pesawat Pengintai Tanpa Awak, Speknya Sadis Juga