Alutsista TNI di Darat, Pertahanan Musuh Bisa Hancur Dalam 6 Detik
100kpj – Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk menjalankan tugas tersebut, TNI pun disiapkan oleh alutsista yang super canggih.
Sistem persenjataan TNI cukup canggih dan modern, dan itu jadi hal wajib untuk menjaga dari serangan musuh atau ancaman dari luar. TNI sendiri terus berupaya menambah anggaran pertahanan guna meningkatkan kualitas alutsista.
Baca Juga:
Aturan STNK Mati 2 Tahun Kendaraan Jadi Bodong Sudah Berlaku
Kisah Mistis 5 Mobil yang Menyeramkan dan Penuh Kutukan
Catat! Ini Jadwal Lengkap Tes Pramusim MotoGP 2020
Honda Tiger Generasi Terbaru Sedang Dipersiapkan
Namun, sejauh ini Indonesia sudah menjadi negara dengan kekuatan militer yang cukup tangguh di dunia. Alutsista TNI terdiri tiga matra yakni TNI AD, TNI AU dan TNI AL.
Berikut alutsista andalan TNI di Darat:
1. Tank Leopard 24 AD dan 2Ri.
Mobil tank Leopard buatan Jerman ini memiliki spesifikasi berat sekitar 60 ton dengan panjang 9,9 meter serta lebarnya 3,75 meter. Tank ini dilengkapi meriam Rheinmetall kaliber 120 mm L44 berisi 42 peluru dan senjata pelengkapnya 2 x 7,62 mm MG3A1 berisi 4.750 peluru.
TNI AD memiliki dua varian Tank Leopard yakni, 42 unit Tank Leopard jenis 2A4 AD dan 61 unit Tank Leopard 2Ri. Dibekali berbagai tenologi modern seperti night vision tank ini sudah teruji dalam medan tempur di Suriah.
2. MLRS Astros II MK 6 AV-LMU.
Multiple Launcher Rocket System (MLRS) Astros II MK 6 AV-LMU merupakan peluncur roket buatan Brasil. Alutsista ini dioperasikan oleh Arteri Medan (Armed) TNI AD.
Hebatnya. senjata ini mampu meluncurkan 32 roket dalam waktu enam detik saja. Dengan daya ledak hampir hampir dua hektare, Astros dinilai mampu melumpuhkan basis pertahanan musuh.
3. Skyshield Gun Missile 35 mm MK-2.
Alutsista asal Swiss ini merupakan perisai pertahanan udara jarak pendek milik TNI AU yang sangat canggih dan modern. Senjata ini mempunyai jangkauan peluru sejauh 4.000 meter dengan kecepatan 1000 peluru per menit.
Jarak kecepatan amunisi rata-rata 1.050 meter per detik, sedangkan maksimal magazen sebanyak 252 butir. Sistem ini juga dilengkapi dengan amunisi AHEAD (Advanced Hit Efficiency and Destruction) kaliber 35 mm yang dapat menyembur menjadi 202 butir dan membentuk perisai (Metal Spin-stabilised Projectiles) setelah empat detik ditembakkan, sehingga kemungkinan target lolos dari peluru ini hanya 10 persen.