Irfan Setiaputra, Calon Dirut Garuda yang Punya Banyak Mercy
100kpj – Mantan Direktur Utama PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau PT Inti, Irfan Setiaputra, dikabarkan menjadi calon kuat Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang ditinggalkan Ari Ashkara setelah kasus penyelundupan Harley-Davidson bodong yang sempat menggegerkan masyarakat di Tanah Air.
Pria 56 tahun itu punya pengalaman panjang di kursi direksi perusahaan. Sebelum di PT Inti, ia pernah menempati jabatan sebagai CEO di PT Titan Mining Indonesia, serta COO di perusahaan energi terintegrasi, PT ABM Investama, Tbk. Teranyar, Irfan bergelut di perusahaan jaringan Internet of Things (IoT) bernama Sigfox Indonesia.
Karirnya yang cemerlang tentu sejalan dengan penghasilannya secara material. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara atau LHKPN, dikutip Senin 13 Januari 2020, ia memiliki harta pribadi sejumlah Rp3,5 miliar. Salah satu yang menarik perhatian, ialah koleksi mobilnya yang terbilang banyak dan mewah.
Baca juga: Siap-siap Kaget, Segini Kekayaan Lorenzo Usai Pensiun dari MotoGP
Irfan menyimpan tiga mobil Mercedes-Benz yang masing-masing bertipe A150, E240 dan juga Vito. Seluruhnya ia beli dengan pendapatan sendiri. Selain itu, ia juga diketahui menyimpan Toyota Vellfire seharga Rp740 juta di garasi rumahnya.
Namun sayang, data tersebut merupakan hasil laporan dirinya semasa menjabat sebagai Dirut PT Inti. Sehingga, besar kemungkinan mobil itu sudah terjual atau bahkan tergantikan.
Selain mobil, Irfan juga diketahui memiliki harta kekayaan lain, seperti tanah dan bangunan senilai Rp1,2 miliar, peternakan dan pertambangan senilai Rp420 juta, serta giro Rp637 juta. Terkait pencalonan dirinya sebagai Dirut Utama Garuda Indonesia, alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) itu masih belum bisa buka suara.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebutkan sejumlah kriteria yang harus dimiliki calon Direktur Utama Garuda. Namun yang pasti, menurut dia, calon bos maskapai penerbangan pelat merah itu harus paham manajerial dan visi bisnis perusahaan di masa mendatang.
Baca juga: Terbaru, Ini Daftar 20 Bos Terkaya di Industri Otomotif Dunia