Bengkel di Cengkareng Diserbu Pasien Mobil Banjir, Antreannya Menggila
100kpj – Sebuah bengkel di Rawabuaya, Cengkareng, Jakarta Barat diserbu pasien mobil korban banjir. Untuk sekadar membetulkannya saja, konsumen harus antre panjang.
Hal ini disebabkan karena banyak sekali pemilik mobil di daerah bengkel tersebut yang rusak akibat banjir. Menurut Tommy, General Manager bengkel tersebut, hingga kini antrean di bengkelnya sudah mencapai 40 mobil. Angka itu belum termasuk mobil-mobil yang sudah dibereskan baru-baru ini berkaitan dengan banjir.
Untuk waktu pengerjaan, kata Tommy, sangat variatif. Semua tentu tergantung pada cuaca. Sebab butuh banyak proses pengeringan pada sejumlah komponen yang dibersihkan.
"Umumnya kami mengerjakan dalam waktu lima sampai tujuh hari, tergantung kerusakan mobil itu seberapa parah. Cuma untuk saat ini yang dipikirkan adalah keterbatasan SDM dan antrean mobilnya yang makin panjang," kata dia dikutip tvOne, Senin 6 Januari 2020.
Biaya Perbaikan
Untuk mempermudah pendeteksian, workshop yang dipunggawai Tommy membagi mobil-mobil korban banjir menjadi tiga kategori. Pertama kategori ringan, yakni mobil yang terendam di batas setengah ban. "Biasanya karpet-karpet akan basah, sementara jok kering," katanya.
Kedua, lanjut dia, mobil yang terendam banjir sedang, yakni sampai setengah pintu. Mobil-mobil tersebut biasanya akan mengalami basah juga hingga jok-joknya.
Dan yang ketiga, mobil yang terendam sampai batas dasbor alias kasus terberat. "Kalau untuk terendah kategori mobil small, itu kami kenakan Rp2,5 juta. Lalu mediumnya di Rp3,7 juta dan terendam sampai dasbor itu Rp5 juta. Namun harga jasa ini di luar komponen spare parts yang diganti."
Menurutnya, untuk spare parts, biasanya komponen-komponen yang akan rusak, biasanya itu adalah rincian elektrikalnya. Sebut saja seperti modul ABS, motor-motor power window, kontaktor dan sensor.
"Ini adalah komponen-komponen yang rawan rusak ketika terendam dengan air. Dan untuk biaya parts ini juga variatif, komponen-komponen yang paling mahal itu ada di ECU, bisa dari Rp9 juta, sementara untuk mobil-mobil Eropa bisa Rp30 sampai Rp50 juta," tuturnya.