Bayi di Banten Dikasih Nama Mobil Pikap, Gara-gara Lahir di Situ
100kpj – Alat Mekanis Multiguna Pedesaan atau AMMDes yang dibuat seperti mobil ambulance lengkap dengan peralatan medis di dalamnya, telah digunakan sebagai tempat bersalin Ibu Sawiyah di Lebak, Banten Jawa Barat baru-baru ini.
Direktur Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika mengatakana, ini membuktikan AMMDes kembali dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di Kabupaten Lebak, khususnya bagi ibu hamil.
Putu menjelaskan, kronologi lahirnya bayi tersebut karena sang ibu sudah pembukaan ke-8 saat perjalanan dari Desa Kadurahayu menuju Puskesmas Desa Mekarmanik. Maka di tengah perjalanan ibu itu melahirkan di Ammdes ambulance.
“Saya mendapatkan informasinya, bahwa ibu Sawiyah melahirkan di dalam AMMDes ambulance feeder di tengah malam menjelang jam 2 pagi,” tuturnya.
Setelah ibu itu melahirkan dengan selamat, bayi peremuan tersebut diberi nama Amanda Desvita atau dengan nama panggilan Amdes. Anak kedua dari pasangan Sawiyah dan Sapri itu lahir dengan berat badan 3 kilogram dan panjang 48 centimeter.
“Saya jadi merasa terharu dan bangga atas kontribusi para relawan Jemput Antar Ibu Hamil dan Bersanlin Bermasalah (Jamilah) yang mengoperasikan AMMDes ambulance feeder. Sebab alat multiguna ini kami harapkan dapat terus berkembang dalam pelayanan rujukan kesehatan di daerah-daherah,” kata Putu.
Menurutnya peran AMMDes menjadi bukti nyata menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi. AMMDes ambulance menjadi proyek percontohan, karena di Lebak masih ada belasan desa yang akses jalannya buruk, dan sulit dijangkau dengan mobil ambulans konvensional.
“Program pilot project itu sebagai wujud nyata untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui program Jamilah yang diperkenalkan sejak 2017,” sambungnya.
Projek pertama AMMDes di Lebak berjalan sejak Juli 2019. Kemenperin bersama pemerintah setempat, USAID Jalin, PT Samudera Marine Indonesia, PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia, dan PT Kreasi Wintor Distributor telah mendatangi kerja sama tersebut.
“Kami terus mengajak semua pemangku kepentingan agar dapat berkontribusi aktif dan berkomitmen mendukung perluasan pemanfaatan dan penyembangan implementasi AMMDes dalam meningkatkan kegiatan usaha atau produktivitas serta meningkatkan pelayanan masyarakat desa,” katanya.
Dia mengatakan saat ini tingkat kandungan lokal adpa alat pedesaan tersebut sudah 70 peren. Untuk bisa melintasi medan berat, dilengkapi difrential lock dengan ban yang bisa disesuaikan dengan kondisi jalan, sehingga tidak selip.
Baca juga: Mengulik Kemampuan Pak Tani Seharga Rp70 Juta