Bukan Jepang, Mazda CX-8 yang Dijual di RI Ternyata Rakitan Malaysia
100kpj – PT Eurokars Motor Indonesia atau EMI selaku distributor mobil Mazda di Tanah Air, akhirnya merilis Mazda CX-8 untuk pasar Indonesia. Produk yang berangkat dari segmen sport utility vehicle itu hadir untuk mengisi cela di antara CX-5 dan CX-9.
Menariknya, mobil bertempat duduk tiga baris itu diimpor dari pabrik perakitan di Malaysia. Hal itu tergolong baru, lantaran sebelumnya produk-produk Mazda yang dipasarkan di Indonesia merupakan hasil impor dari Jepang dan juga Thailand. Kepastian tersebut diungkapkan langsung Presiden Direktur EMI, Roy Arman Arfandy.
"Sebenarnya produksi awal dari Malaysia, cuma kan tidak menutup kemungkinan CX-8 tidak hanya di Malaysia. Tetapi untuk tahap pertama ini, untuk memenuhi kebutuhan waktu launching, kami ambil dari Malaysia dulu," ujar Roy kepada para pewarta di bilangan Jakarta Pusat.
Sekadar diketahui, pabrikan Mazda di Malaysia sudah memproduksi CX-8 secara completely knock down atau CKD sejak 24 September 2019 silam. Lokasi produksinya terletak di distrik Kulim, bagian tenggara kota Kedah. Selain di Negeri Jiran, CX-8 juga diproduksi di negara asalnya, Jepang.
Seluruh mobil Mazda yang dijual di dalam negeri memang berstatus produk impor. Hampir seluruhnya didatangkan dari Jepang, sedang ada satu produk yang dihadirkan dari Thailand. Barulah pada tahun ini, EMI menyomot produk rakitan Malaysia untuk ditawarkan ke konsumen di Tanah Air.
Saat disinggung mengenai peluang Indonesia membuka pabrik perakitan layaknya Malaysia, pihak EMI mengaku ingin. Namun demikian, hal tersebut bukan pekerjaan mudah dan membutuhkan banyak sekali pertimbangan.
“Karena itu (bangun pabrik di Indonesia) kan investasinya besar sekali. Nah kami melihat skala (penjualan) kami belum mencapai itu, sehingga kami harus lebih berhati-hati dalam membuat pertimbangan,” terang Roy.
“Jadi EMI sendiri memang sedang menyiapkan beberapa opsi, salah satunya (menjalin kerja sama dengan) penyedia fasilitas CKD di Indonesia,” kata dia menambahkan.