Warna Mobil Pengaruhi Risiko Kecelakaan di Jalan, Kok Bisa?
100kpj – Sebelum membeli mobil, calon konsumen biasanya membuat pertimbangan melalui berbagai hal. Bukan hanya fitur dan harga, melainkan juga tampilan. Salah satunya, warna kendaraan.
Menariknya, pemilihan mobil berdasarkan pertimbangan warna bukan hanya soal minat dan selera saja. Sebab belum lama ini, sebuah studi yang dilakukan Monash University Accident Research Centre atau MUARC, Australia, menyatakan warna ternyata bisa pengaruhi risiko kecelakaan di jalan raya.
Dilansir dari Autoevolution, Senin 18 November 2019, MUARC mengambil sampel dari seluruh korban kecelakaan di jalan raya, memisahkannya ke dalam kategori warna, kemudian menghitung seluruhnya dengan skema persentase. Hasilnya, mobil berkelir hitam lebih berpotensi alami tabrakan dibandingkan warna mobil lainnya.
Di antara warna lain, hitam memang paling gelap dan sulit terlihat. Pada siang hari, mobil hitam berpotensi 12 persen mengalami kecelakaan, namun angkanya melesat hingga 47 persen saat memasuki waktu senja dan juga malam hari.
Selain hitam, perak atau silver menjadi salah satu penyumbang kecelakaan tertinggi di jalan raya. Warna itu punya risiko kecelakaan sebesar 10 persen, dan meningkat jadi 11 persen bila tune-nya agak sedikit gelap atau cenderung abu-abu.
Barulah di bawahnya ada mobil cerah dengan warna biru, merah, dan kuning yang hanya memiliki risiko tujuh persen kecelakaan saat digunakan di jalan raya.
Peneliti Senior MUARC, Dr. Stuart Newstead mengklaim, studi yang telah pihaknya lakukan itu terbilang komprehensif untuk menyelidiki hubungan antara warna kendaraan dan juga risiko kecelakaan.
"Studi internasional sebelumnya telah memeriksa visibilitas dan warna kendaraan tetapi belum sepenuhnya memperhitungkan faktor-faktor lain yang mungkin berdampak pada risiko kecelakaan, seperti demografi pengemudi," terang Stuart.
Selain itu, dari seluruh warna yang telah disebutkan, Stuart menyebut bahwa putih merupakan jenis warna kendaraan teraman dan memiliki risiko kecelakaan paling rendah. Bahkan, dibandingkan hitam, korban kecelakaan yang menggunakan mobil berkelir putih 12 persen lebih sedikit.
Penelitian yang telah dilakukan MUARC mendapat persetujuan dari Lembaga Keselamatan dan Asuransi Jalan (RACV), Australia. Menurut Chief Engineer Vehicles RCAV, Michael Chase, hasil tersebut bisa menjadi pertimbangan konsumen yang sadar dan peduli terhadap keselamatan diri saat mengemudi.
Kendati demikian, ia juga meminta pengemudi lebih mengenal faktor-faktor lain, seperti tingkat perlindungan dan juga fitur keselamatan kendaraan.
“Mengemudikan mobil berwarna gelap memang dapat meningkatkan risiko kecelakaan di jalan raya. Namun perlu diingat, hal lain yang pengaruhnya lebih besar ialah cara serta kebiasaan mengemudi si pemilik kendaraan,” kata Michael. (re2)