Baru Seumur Jagung, Nissan Diam-diam Suntik Mati Datsun Cross?
100kpj – Untuk memperluas pasarnya di Indonesia, Datsun menghadirkan mobil yang kelasnya bukan Low Cost Green Car (LCGC). Ya, mobil yang dimaksud adalah Datsun Cross, masih satu platform dengan GO+ yang memiliki kapasitas tujuh penumpang.
Cross pertama kali hadir dalam bentuk konsep. Desainnya terlihat gagah dengan ground clearance tinggi namun saat diperkenalkan pada awal 2018 di luar ekspetasi. Bentuknya serupa dengan GO+, hanya ada penambahan kosmetik pada ekterior.
Sekilas jadi lebih gagah, dan fitur yang ditawarkan juga cukup mumpuni. Namun mobil yang diproduksi di pabrik Nissan Motor Indonesia, Purwakarta Jawa Barat tersebut tidak membuahkan hasil yang baik dalam mendongkrak penjualan Datsun.
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Datsun mendistribusikan Cross pertama kali ke diler-diler pada Maret 2018. Saat itu penjualan wholesales Cross masih mampu mencatatkan angka hingga 2.228 unit.
Tapi di bulan berikutnya terus merosot tajam. Bahkan di Oktober hanya dua unit yang dikirim dari pabrik ke diler. Total sepanjang tahun lalu penjualan wholesalesnya 2.293 unit, artinya dari awal penjualannya sampai akhir 2018 hanya bertambah 65 unit.
Memasuki 2019, pencapain Cross juga tidak memuaskan. Penjualannya dari Januari sampai Agustus hanya 223 unit, dan di September atau Oktober belum ada angka penjualan yang disetorkan oleh PT Nissan Motor Indonesia sebagai produsennya.
100KPJ menelusuri keberadaan mobil keluarga tersebut ke beberapa diler Datsun di Jakarta. Ternyata Cross sudah tidak dijual lagi. Seperti yang disampaikan salah satu tenaga penjual diler Datsun yang enggan dicantumkan namanya.
“Sudah habis unitnya diborong perusahaan Thailand 500 unit sejak tiga bulan lalu (2019). Kalau mau beli belum bisa, karena dari pusat enggak ada unitnya,” ujar sales counter tersebut kepada 100KPJ, Jumat 15 November 2019.
Namun dalam situs resmi Datsun Indonesia, nama Cross masih tercantum. Ditawarkan dalam dua varian, yakni Cross matik CVT dengan harga Rp173,99 juta dan manual Rp161,49 juta. Lantas apakah mobil yang baru seumur jagung tersebut disuntiik mati?
Head of Communication PT NMI, Hana Maharani beberapa waktu lalu sempat mengatakan, sedang mempelajari rencana produksi dengan menyesuaikan permintaan pelanggan dan tren pasar. Pabrik Datsun menurunya saat ini fokus memproduksi GO dan GO+.
Sebagai informasi, Nissan akan melepas Datsun secara global dari aliansinya. Karena merek mobil tersebut tidak berkontribusi besar dalam penjualannya di beberapa negara, seperti India, Indonesia atau Afrika Selatan. Maka tidak heran jika ada pengurangan karyawan dan isu penutupan pabrik.