Stop Jualan, Sisa Unit Mobil Chevrolet Baru Kena Diskon Besar
100kpj – General Motors sebagai principal mobil Chevrolet siap mencabut kuku bisnisnya di Indonesia yang sudah ditanam sejak beberapa tahun silam. Hal tersebut dilakukan karena penjualan mobil Chevrolet dianggap tidak menguntungkan.
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, penjualan mobil asal Amerika Serikat itu sepanjang 2018 hanya 2.444 unit, dengan pangsa pasar 0,2 persen. Sementara dari Januari sampai September 2019 hanya terjual 1.237 unit.
Sebelum GM Indonesia menghentikan penjualan pada Maret 2020, sejumlah diler Chevrolet di kawasan Jakarta menawarkan diskon dan promo menarik. Bahkan menurut penelusuran 100kpj, di mal Gandaria City mereka masih menggelar event penjualan.
Tujuannya tentu demi menghabiskan unit yang masih tersisa. Menurut salah satu kepala penjual diler Chevrolet yang enggan disebutkan namanya menyebut, bahwa stok unit yang dimiliki GM Indonesia masih cukup banyak, yakni ratusan unit.
“Sekarang stok unit setau saya sisa 400 unit di gudang. Untuk Trailblazer masih lengkap warnanya itu kan hanya satu variian, cuma Trax warna merahnya sudah enggak ada,” ujarnya kepada 100kpj, Selasa 29 Oktober 2019.
Menurutya konsumen tidak perlu khawatir beli mobil berlogo plus tersebut. Sebab penghentian penjualan pada Maret 2020 itu dianggap hanya sekadar memberhentikan impor unit ke Indonesia, namun soal pelayanan servis masih berlanjut.
“Untuk spareparts dan servis masih berlanjut. Kalau berminat kami kasih penawarkan terbaik, untuk Trax saya kasih Rp30 juta potongannya, dan Trailblazer Rp25 juta ada promo DP (down payment) ringan juga. Bunga nol persen untuk cicilan tiga tahun, DP mulai dari Rp20 jutaan dan cicilan Rp4 jutaan,” tuturnya.
Sebelumnya Presiden GM Asia Tenggara Hector Villarreal mengatakan, keputusan ini dimabil setelah melalui serangkaian pertimbangan yang menyeluruh dari berbabagi rencana bsnis yang memungkinkan bagi GM Indonesia di masa akan datang.
“Di Indonesia kami tiidak memiliki segmen pasar otomotif yang dapat memberikan keuntungan berkesinambungan. Faktor-faktor ni juga membuat kegiatan-kegiatan operasional kami menjadi semakin terpengaruh oleh faktor-faktor yang lebih luas di Indonesia seperti pelemahan harga komoditas dan tekanan mata uang asing,” ujar Villarreal.