Nasib Mobil Pikap Daihatsu Mengenaskan, Sepi Peminat
100kpj – Demi mengisi kekosongan pasar di kelas niaga ringan berdimensi kompak, PT Astra Daihatsu Motor (ADM) merilis Hi-Max pada 10 November 2016. Namun mobil pengangkut barang tersebut kurang beruntung.
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan Hi-Max dari pabrik ke diler periode Januari sampai Agustus 2019 hanya 75 unit. Angka tersebut disumbang dari dua varian yang ditawarkan.
Untuk tipe PU 1.0 AC PS terjual 50 unit, dan tipe PU 1.0 STD hanya 25 unit. Bahkan jika menilisik data penjualan di tiga bulan terakhir tepatnya April, Mei dan Juni tidak ada angka penjualan alias nol. Sementara Juli hanya 19 unit, dan Agustus 26 unit.
Lantas apakah Hi-Max akan disuntik mati?
Marketing Direktur PT ADM, Amelia Tjandra mengaku, bahwa pencapaian Hi-Max di pasar memang mengenaskan. Karena menurutnya, masyarakat Indonesia lebih menyukai mobil pengangkut barang dengan kapasitas bagasi yang besar.
"Dikit yang beli itu, kalau Gran Max bisa jualan 3.500 unit pikapnya, minibus 1.000 unit lebih total kami jualan dengan Blind Van 5.000-an lebih. Kalau Himax itu paling juga di bawah 10 unit per-bulan, dikit," ujarnya di Bandung, Jawa Barat, Jumat 11 Oktober 2019.
Saat disingung soal penyetopan produksi atau berhenti dijual, wanita yang akrab disapa Amel itu enggan berkomentar. Dia menjelaskan, jumlah unitnya sampai akhir tahun masih ada puluhan. Soal berhenti dijual atau tidak, masih dipertimbangkan.
"Itu hukum alam yang enggak laku mau enggak mau kami harus sadar jual yang laku. Itu kan berdasarakan pemilihan customer, sekarang masih jualan," tuturnya.
Sementara menurut Marketing and CR Division Head PT Astra International Tbk-Daihatsu Sales Operation Hendrayadi Lastiyoso, melihat karakter konsumen Gran Max sama Hi-Max beda banget. Sementara di Jepang Hi-Max lebih laris, karena kondisi jalan dan mereka pikir lebih efisien.
"Sebaliknya begitu kami bawa ke Indonesia, juga banyak jalan dengan gang kecil. Ternyata orang kita anggapnya nangung dia lebih memilih Gran Max, mereka pikir bisa bawa lebih banyak," kata Hendrayadi. (re2)