Dijual Murah, Renault Triber Bisa Rusak Penjualan LCGC Toyota?

100kpj – Mobil murah ramah lingkungan atau sering disebut LCGC, belakangan sedang diminati konsumen Tanah Air. Seandainya bicara merek, Toyota merupakan satu dari beberapa pabrikan yang sukses bermain di segmen tersebut.

Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor atau TAM, Anton Jimmy menyebut, pihaknya menjadi penyumbang terbesar di pasar LCGC dalam negeri. Dua produk Toyota, yakni Calya dan juga Agya merupakan sederet nama yang paling banyak diburu pembeli.

“Bulan lalu, secara global, penjualan seluruh mobil entry MPV—sebutan Toyota untuk LCGC—itu ada di angka 28 ribu unit. Sedang Toyota Calya menyumbang satu per tujuhnya, yakni 4.500-an unit. Agya juga terbilang tinggi untuk pasar LCGC di Indonesia, dan itu modal penting untuk kami,” ujarnya di Jakarta, Senin sore, 16 September 2019.

Namun, penjualan LCGC Toyota yang sedemikian baik, kemungkinan akan mendapat jegalan dari merek asal Eropa, Renault. Pabrikan yang bermarkas di kota Boulogne-Billancourt, Perancis itu memiliki satu jagoan di kelas low MPV tujuh kursi, bernama Triber.

Di India, mobil yang identik dengan warna jingga itu hanya dibanderol mulai dari Rp98,5 juta. Bahkan, varian tertingginya hanya berada di angka Rp130 juta. Diprediksi, saat masuk Indonesia, harga Renault Triber tetap di bawah Rp200 juta. Harga tersebut jelas mendekati LCGC Jepang yang banyak beredar di dalam negeri.

Anton menyebut, kehadiran Renault Triber di pasar Tanah Air, tentu akan mempengaruhi penjualan pabrikan mobil di segmen menengah bawah. Namun, ia menganggapnya biasa. Sebab, di dunia industri, persaingan merupakan hal yang wajar.

“Kehadiran Renault Triber menambah ketat persaingan pasar, tapi saya pikir kompetisi itu hal yang biasa. Kami harus bisa mengantisipasi kehadiran kompetitor, dengan memenuhi kebutuhan konsumen. Caranya? Melakukan penyegaran. Meski minor change, tapi itu perlu,” terangnya.

Sebagian sempat menduga, keputusan Toyota menghadirkan Calya versi terbaru adalah upaya pabrikan menghadapi pesona Triber. Mengenai hal tersebut, Anton memberikan keterangan.

“Saat merencanakan New Calya ini, kami belum tahu kalau ada Renault Triber. Jadi asumsi mengenai hal itu, tentu keliru. Fokus kami hanya ingin menguatkan segmen entry MPV. Namun kami terbuka terhadap kompetisi,” kata dia.