Penyebab Utama Kecelakaan di Tol Cipularang Menurut Pakarnya
100kpj – Jalan bebas hambatan yang menjadi penghubung Cikampek-Purwakarta-Padalarang atau yang disebut Tol Cipularang kembali jadi sorotan. Setelah kecelakaan beruntun di KM 91 yang melibatkan tujuh truk, 11 mobil pribadi dan dua bus.
Kecelakaan maut yang terjadi pada Senin 2 Septemer 2018 itu mengakibatkan delapan orang tewas, dan empat diantaranya terbakar. Kecelakaan di Tol Cipularang bukan pertama terjadi, maka beberapa orang mengaitkan dengan hal-hal mistis. Lantas apa penyebab utamanya?
Pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting, Jusri Pulubuhu mengatakan, kecelakaan di KM 90-100 Tol Cipularang disebabkan dari perilaku manusianya sendiri. Tidak ada kaitan dengan mistis, infrastuktur yang kondisinya menurun dan lain-lain.
“Jalan Cipularang itu sudah cukup aman, memang di KM tersebut hampir rutin terjadi kecelakaan, terutama beruntun. Penyebab utama manusianya, karena tidak tertib dengan aturan,” ujar pakar keselamatan tersebut kepada 100kpj.com, Selasa 3 September 2019.
Lebih lanjut Jusri menjelaskan, human eror atau kesalahan manusia saat di jalan tol itu beragam mulai dari kecepatannya yang terlalu tinggi, muatan barang melebihi kapasitas, pengoperasian kendaraan tidak benar, kendaraan yang tidak laik jalan dan lain-lain.
“Yang pertama truk itu terguling dengan angkutan pasir, lalu truk di belakangnya pun sama. Ternyata dua-duanya saling kenal sama-sama mengangkut pasir, dan pengemudi truk guling itu sempat bilang remnya blong,” katanya.
Pria penggemar motor besar itu mengatakan, jika memang berawal dari kejadian tersebut maka banyak perubahan deselrasi kecepatan pada kendaraan-kendaraan di belakangnya. Bagi kendaraan yang tidak siap dia akan menabrak, bagi yang siap tetap ditabrak.
“Oleh karena itu dari sejumlah kecelakaan yang terjadi di tol, rata-rata tabrakan dari belakang kalau tunggal atau dua unit. Jika lebih dari dua unit disebutnya tabrakan beruntun. Itu merupakan hal umum karena sikap mengemudi kita di tol tidak beraturan terutama menjaga jarak dan kecepatan,” sambungnya.