Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Bos BYD Sampai Terbang ke RI Menyerahkan 1.000 Unit Mobil ke Konsumen

Penyerahan 1.000 unit mobil ke konsumen
Sumber :

100kpj – Secara simbolis PT BYD Motor Indonesia menyerahkan 1.000 unit mobil listrik mereka yang terdiri dari Dolphin, Atto 3, dan Seal, kepada konsumen pertama yang sudah melakukan pemesanan sejak Februari 2024.

Bahkan pemilik BYD, sekaligus Chief Executive Officer, Wang Chuanfu terbang dari China ke RI untuk menyerahkan mobil listrik buatannya kepada konsumen di Tanah Air yang sudah menunggu dalam waktu cukup lama.

Penyerahan simbolis 1.000 unit mobil listrik BYD ke konsumen

Serah terima unit digelar di Indonesia Design District, Pantai Indah Kapuk (PIK 2), Minggu 30 Juni 2024. Melibatkan 17 jaringan diler BYD yang menampung pemesanan masyarakat sejak beberapa bulan lalu.

“Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap pelanggan merasakan keunggulan, dan keandalan BYD. Adanya handover ceremony hari ini menandakan era berkendara BYD yang lebih ramah lingkungan telah dimulai,” ujar Presiden Direktur BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao, dikutip dari keterangannya, Senin 1 Juli 2024.

Jenama asal China itu mulai melakukan pengiriman unit ke konsumen sejak 21 Juni 2024, dilakukan secara bertahap. Untuk periode pertama hanya 1.500 unit yang dikirim ke konsumen setelah semua unit yang dikapalkan dari negara asalnya tiba di RI.

Proses pendistribusian unit dilakukan secara bertahap, namun terkait persentase model yang paling laris antara Dolphin, Atto 3, dan Seal, Eagle masih enggan menjelaskan secara rinci untuk tahap pertama pengiriman tersebut. 

"Kami juga mengumumkan resmi menjadi anggota Gaikindo, nanti datanya bisa dilihat sekitar Agustus tahun ini. Kami memohon maaf sekali, dan menghargai konsumen untuk menunggu mobilnya tiba," tutur Eagle saat berbincang sebelum serah terima simbolis tersebut.

Sebelumnya Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia menyebut, BYD baru mendapatkan rekomendasi perizinan impor dari pemerintah. Sehingga jumlah kuota unit yang akan masuk di Indonesia baru bisa ditentukan. 

"Sekarang kita kasih dulu kurang lebih sekitar 10 sampai 20 persen dari total kapasitas produksinya, saya lupa. Tapi saya sudah tanda tangani (izin impornya)," kata Bahlil. 

Pemerintah memberikan insentif CBU (Completely Built Up) kepada BYD berupa bebas bea masuk, dan PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah) ditanggung pemerintah. 

Keringanan tersebut berlaku hanya 2 tahun, artinya pada 2026 pabrik BYD di Kawasan Industri Subang Smartpolitan , Jawa Barat yang dikelola Suryacipta City of Industri, sudah harus berjalan, atau mulai produksi.

Berita Terkait
hitlog-analytic