Pabrik Baterai Hyundai di Indonesia Siap Produksi Setelah Lebaran
Saat dikonfirmasi terkait kabar tersebut, Chief Operating Officer PT Hyundai Motor Indonesia, Fransiscus Soerjopranoto membenarkan, bahwa setelah lebaran (Maret), jika masa trailnya normal maka bisa berjalan lebih cepat.
"April kata pak Bahlil ya. Kita sudah ground breaking dari tahun lalu pabrik baterainya, kemungkinan besar rencana awalnya memperkenalkannya setelah lebaran ini. Jadi tunggu saja tanggalnya," ujar Soerjopranoto di Jakarta, Kamis 21 Maret 2024.
Pabrikan kawin silang perusahaan otomotif, dan teknologi asal Korea Selatan itu akan mempercepat ekosistem kendaraan listrik, terutama produksi baterai berbahan nikel dari hulu ke hilir, dan memasok sel baterai untuk mobil listrik Hyundai.
Tempat pembuatan baterai hasil kolaborasi itu menelan dana investasi sebesar 60 juta dolar Amerika Serikat, atau setara Rp900 miliar. Berdiri di atas lahan 32.188 meter persegi yang akan mulai produksi massal tahun ini.
Baterai buatan Hyundai itu akan memanfaatkan nikel sebagai salah satu bahan bakunya, dan dipasok ke model-model kendaraan listrik di dalam negeri, hingga di ekspor untuk pasar Asia Tenggara pada tahun depan.