Mobil Listrik BYD Produksi di RI 2026 Sebanyak 150 Ribu Unit Per Tahun
100kpj - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memberikan kabar terbaru terkait kelanjutan investasi BYD di Indonesia, salah satunya terkait pabrik mobil listrik.
BYD akan mulai meletakan batu pertama, atau membangun pabriknya di Tanah Air di tahun ini, atau lebih tepatnya empat bulan lagi. Namun terkait lokasi manufaktur pendatang baru tersebut, Luhut belum memberikan informasinya secara lengkap.
"BYD akan masuk ground breaking juga itu bulan Juli (2024)," ujarnya melalui unggahan video di Instagram pribadinya, Rabu 20 Maret 2024.
Pembangunan pabrik kendaraan listrik BYD itu akan dikerjakan dalam waktu cepat, karena dua tahun lagi sudah mulai menjalankan produksinya secara massal. Mobil listrik pertama yang dibuat di dalam negeri tentunya yang sudah dijual saat ini.
"BYD sangat antusias dengan investasi ke Indonesia, dan targetnya awal 2026 pabrik mereka bisa mulai berproduksi secara komersial di Tanah Air," tuturnya.
Jenama asal Tiongkok itu akan memenuhi janjinya sesuai aturan pemerintah, di mana mereka akan produksi lokal Dolphin, Atto 3, dan Seal di dalam negeri. Mengingat ketiganya sudah menikmati insentif CBU (Completely Built Up) yang diberikan pemerintah.
Keringanan yang diberikan pemerintah untuk mobil listrik BYD yang statusnya masih impor dari China itu berupa bebas bea masuk, dan PPNBM (Pajak Penjualan Atas Barang Mewah) ditanggung negara untuk sementara waktu, sebelum diproduksi di dalam negeri.
Sebelumnya BYD berjanji akan mendirikan pabrik di dalam negeri untuk produksi lokal kendaraan listriknya, termasuk baterai dengan kapasitas produksi 50 ribu unit per tahun yang menelan investasi 1,3 miliar dolar, atau setara Rp20 triliunan.
Angka tersebut pernah disampaikan Luhut saat perkenalan BYD pertama kali di Indonesia, 18 Januari 2024. "Saat ini bersama BYD sebagai nomor satu global pemimpin global dalam teknologi kendaraan listrik kami berharap akan mendorong ekosistem dan pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi lagi," katanya.
Baru-baru ini Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto membocorkan bahwa kapasitas produksi BYD di Indonesia dengan pabrik barunya tersebut mencapai 150 ribu unit per tahun untuk tiga model, yaitu Dolphin, Atto 3, dan Seal.
Saat 100kpj berkunjung ke markasnya di Shenzhen, China, mengkonfirmasi langsung Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao terkait kabar terbaru investasi mereka, termasuk lokasi pabrik. Namun informasi itu masih ditutuo rapat, dia hanya menyebut Pulau Jawa akan menjadi pilihan.
"Terkait lokasi pabrik tergantung dari rantai pasok lokal, bahkan mungkin bisa menggandeng pasokan baru. Memang sudah menjadi karakter kami melakukannya secara bertahap," ujar Eagle.