Kabar Baru Soal Pabrik Mobil Listrik BYD di Indonesia
100kpj - Build Your Dream, atau BYD resmi masuk pasar otomotif Tanah Air pada Januari 2024. Langkah awal bisnis jenama asal Tiongkok tersebut menjual mobil listriknya dalam kondisi impor, sebelum bangun pabrik.
Ada 3 mobil listrik yang mereka jual saat ini, yaitu BYD Dolphin, Atto 3, dan Seal yang dibawa utuh dari China. Karena komitmennya untuk membuat mobil-mobil pelahap seterum itu secara lokal, maka ada keringanan khusus dari pemerintah.
Jenama yang berkantor pusat di Shenzhen, China itu berhak mendapatkan insentif CBU (Completely Built Up) dari pemerintah, berupa bebas bea masuk, dan PPnBM (Pajak Penjualan Barang Mewah) dalam kurun waktu yang sudah ditentukan.
Setelah jatuh tempo mereka wajib menjual Atto 3, Seal, dan Dolphin dalam kondisi produksi lokal dengan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) sesuai ketentuan. Jika gagal diproduksi lokal akan ada denda, atau sanksi sesuai perjanjian di awal.
Sampai saat ini BYD masih belum mengungkap lokasi pabrik mereka yang akan dibangun tahun ini, namun kabar terbarunya ternyata ada pertimbangan khusus untuk menentukan tempat pembuatan mobilnya di RI.
"Terkait lokasi pabrik tergantung dari rantai pasok lokal, bahkan mungkin bisa menggandeng pasokan baru. Memang sudah menjadi karakter kami melakukannya secara bertahap," ujar Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao di China, Kamis 7 Maret 2024.
Menurutnya pabrik BYD di Indonesia akan berada di Pulau Jawa, namun belum bisa dijelaskan lebih lanjut, saat waktunya sudah tepat informasi tersebut baru akan diumumkan.
"Pabrik di indonesia kami menjalaninya dengan serius. Kami akan mencari momen yang pas dimana semua sudah terkonfirmasi untuk memberikan update lebih lanjut," katanya.
Sebagian besar manufaktur di industri otomotif berada di kawasan Karawang atau Bekasi, Jawa Barat, lalu Sunter, Jakarta Utara. Terbaru Kawasan Industri Batang Semarang sedang digencarkan untuk lokasi pabrik kendaraan ramah lingkungan, termasuk baterainya.
Namun belum ada brand yang tertarik, VinFast pun sempat ditawarkan untuk di kawasan Batang, namun akhirnya memilih Bekasi, Jawa Barat, lantaran ada pertimbangan logistik, distribusi, dan lain-lainnya.
Sebelumnya BYD berjanji akan mendirikan pabrik di dalam negeri untuk produksi lokal kendaraan listriknya, termasuk baterai dengan kapasitas produksi 50 ribu unit per tahun yang memakan investasi 1,3 miliar dolar, atau setara Rp20 triliunan.
Angka tersebut pernah disampaikan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat perkenalan BYD pertama kali di Indonesia, 18 Januari 2024.
"Saat ini bersama BYD sebagai nomor satu global pemimpin global dalam teknologi kendaraan listrik kami berharap akan mendorong ekosistem dan pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi lagi," tutur Menko Marves Luhut.