Cara BYD Membuktikan Baterai LFP Mobil Listrik Vs Nikel
100kpj – Built Your Dream, atau BYD adalah perusahaan teknologi yang kini melebarkan sayapnya di industri otomotif. Pengalamannya membuat baterai untuk perangkat elektronik diterapkan pada mobil listrik.
Semua mobil listrik BYD di pasar global, termasuk Atto 3, Dolphin, dan Seal menggunakan baterai lithium ferrophosphate, atau LFP. Baterai dengan penggabungan bahan besi itu juga digunakan di beberapa merek China lainnya.
Memiliki pengalaman dalam pembuatan baterai, mulai dari lithium-ion untuk gadget, dan keperluan benda elektronik lainnya sejak 1996, membuat mereka punya pertimbangan khusus beralih ke LFP khusus di kendaraan listrik.
Sebagai pembuktian bahwa baterai dengan sebutan blade itu lebih aman dari nikel, kobalt, mangan atau NMC, BYD memberikan gambaran saat 100kpj berkesempatan mengunjungi pabrik baterainya di FinDreams Battery Chongqing, China, Selasa 5 Maret 2024.
Uji coba dilakukan di sebuah ruangan khusus tertutup kaca sehingga bisa disaksikan dari luar, terdapat baterai NMC berukuran kecil dan cukup tebal berdaya 0,48 kWh, dan LFP dengan bentuk lebih panjang, dan pipih berkapasitas 0,44 kWh.
Kedua komponen penyimpan energi listrik yang dibuat dari bahan dasar berbeda itu ditusuk menggunakan mata bor, tidak ada informasi ukuran mata bor tersebut dan kekuatan daya tekanannya. Adapun saat baterai NMC mulai tertusuk, terjadi ledakan dengan suara cukup kuat, diikuti api yang menyambar hingga terbakar, sedangkan LFP tidak terjadi apa-apa meski bor yang menusuknya dari atas masuk hingga ke bawah.