Home Motor Mobil Klub & Modif Sirkuit Tips & Trik Indeks

Bocah 5 Tahun Meninggal Dunia di Parkiran Usai Tertidur di Dalam Mobil

Parkir di Bandara
Sumber :

100kpj –  Seorang bocah gadis berusia 5 tahun meninggal dunia di parkiran rumah sakit di dalam mobil. Anak tersebut tak sengaja ditinggal sendiri oleh ibunya dalam kondisi mobil yang mati.

Insiden mengenaskan ini terjadi di Malaysia, seperti dilansir 100KPJ dari Paultan, Minggu 4 Februari 2024. Anak tersebut sendirian di dalam mobil yang terparkir di rumah sakit Shah Alam.

Sang Ibu yang bekerja di rumah sakit tersebut, tak sengaja meninggalkan anaknya sendiri di mobil Perodua Axia usai dijemput dari sekolah siang pukul 2 waktu setempat. Sang Ibu baru ngeh anaknya di mobil pada pukul 6 sore.

Anak tersebut langsung dilarikan ke ruang gawat darurat lantaran tidak sadarkan diri. Pihak rumah sakit memberikan pertolongan kepada anak tersebut, sayang nyawanya tidak dapat diselamat.

Saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap kasus itu.  Jika sang ibu terbukti bersalah, maka bisa terancam denda tidak lebih dari 50.000 ringgit atau setara Rp165 jutaan serta hukuman kurungan tidak lebih dari 20 tahun.   Atau bisa juga dijatuhi kedua hukuman tersebut.

Atas insiden ini, pemerintah Selangor mengatakan pihaknya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan keselamatan anak-anak untuk mencegah kematian lebih lanjut dari anak-anak yang ditinggalkan di dalam mobil tanpa pengawasan.

Ilustrasi anak kecil di dalam mobil

Mengingat kasus serupa berulang kali terjadi, anggota dewan eksekutif negara bagian Anfaal Saari mengatakan pemerintah Selangor berencana untuk menciptakan kesadaran akan masalah ini melalui kampanye, dan berencana meluncurkan Kampanye Keluarga Aman Selangor sesegera mungkin.

Dia meminta para pelaku industri dan LSM untuk berpartisipasi dalam kampanye ini. “Insya Allah di tingkat pemerintah negara bagian, kami akan melaksanakan Kampanye Keluarga Aman Selangor secepatnya untuk meningkatkan kesadaran orang tua dan anggota masyarakat tentang keselamatan anak,” ujarnya.

“Kita membutuhkan startup yang bisa mengembangkan aplikasi dan perangkat yang memungkinkan orang tua memantau atau menerima peringatan tentang keberadaan anak-anak mereka secara digital dan fisik seperti di dalam kendaraan atau di tempat penitipan anak,” kata anggota DPRD Taman Templer itu.

Berita Terkait
hitlog-analytic