Luhut Binsar Pandjaitan Baterai LFP Tidak Bisa Didaur Ulang Seperti Nikel, Ini Buktinya
100kpj – Nikel menjadi salah satu bahan baku baterai kendaraan listrik, misal jenis lithium-ion, atau NMC (nikel mangan kobalt), karena cendrung mahal, dan langkanya nikel, sejumlah pabrikan beralih pakai ferrophosphate.
Terutama China yang saat ini fokus menggunakan baterai LFP (Lithium Ferrophosphate) untuk kendaraan listrik. Sedangkan nikel di Indonesia melimpah, tidak heran jika pemerintah berambisi jadi raja kendaraan listrik.
Baca juga: Apa Itu Baterai LFP yang Ditanyakan Gibran ke Cak Imin saat Debat Cawapres 2024
Ada sejumlah keunggulan nikel jika digunakan untuk baterai kendaraan listrik, salah satunya mudah didaur ulang, tidak seperti LFP. Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
“Selain itu publik perlu tahu bahwa lithium baterai berbasis nikel itu bisa didaur ulang, sedangkan baterai LFP sejauh ini masih belum bisa didaur ulang,” ujar Luhut dikutip dari Instagram resminya, Kamis 25 Januari 2024.
Merangkum dari sejumlah media, dan perusahaan asing, secara historis NMC disukai oleh pembuat mobil menggunakan bahan penting yang mahal, dan terbatas pasokannya, termasuk kobalt, nikel, dan litium.