Selain Toyota, Volvo dan Dodge Juga Jadi Mobil Menteri di Indonesia
100kpj – Pemerintah tengah disibukkan pengadaan mobil dinas baru para menteri baru di Kabinet Joko Widodo-Maruf Amin. Menurut situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik Kementerian Keuangan, PT Astra International Tbk TSO keluar sebagai pemenang tender.
PT Astra Internatinoal Tbk dinyatakan telah memenuhi persyaratan administrasi serta teknis. Perusahaan yang menaungi merek Toyota dan BMW itu memberikan penawaran sebesar Rp147 miliar dari anggaran pemerintah sebesar Rp152 miliar.
Belum ada keputusan jelas mobil jenis apa yang akan digunakan jajaran kabinet kerja Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Maruf Amin tersebut. Karena sampai saat ini pihak Toyota dan BMW masih tutup mulut saat dimintai keterangan.
Namun jika dibandingkan dengan mobil menteri di zaman dahulu, ternyata masih lebih mewah. Awalnya pada era pemerintahan Presiden Soekarno, mobil dinas menterinya menggunakan Dodge Dart dalam Bahasa Inggris artinya anak panah.
Dodge Dart digunakan para pejabat eselon satu sejak 1960-an, sedan gagah dengan sebutan muscle car tersebut diproduksi di Amerika Serikat. Sedan dengan dimensi yang cukup panjang itu dipilih Soekarno karena kesan mewah dan uniknya.
Selain memiliki bagasi yang luas, sedan asal Negeri Paman Sam itu juga bertenaga. Generasi pertamanya, Dodge Dart ditawarkan dalam skema mesin bensin delapan silinder atau V8, yakni berkapasitas 5.900cc, lalu 5.900cc dan 6.300cc.
Model yang ditawarkan beragam, yakni jenis dua pintu dan empat pintu. Sedan yang diproduksi pada 1958 sampai 1976 oleh Chrysler tersebut, seakan dapat mengangkat derajat seseorang dan mempersentasikan status pekerjaan mereka kala itu.
Saat Soekarno lengser, pada 1978 negara dengan gugusan pulau ini dipimpin Soeharto. Pada eranya mobil dinas menteri diganti Volvo 264 GL, mobil sedan tersebut merupakan reinkarnasi Volvo 264 yang dirancang Jan Wilsgaard selaku kepala desainer Volvo 1950-1990.
Sedan mewah asal Swedia itu memiliki panjang 4.897 mili meter, dengan lebar 1.707 mm. Cukup besar untuk ukuran sedan, dan dipersenjatai mesin bensin berkapasitas 2.664cc yang dapat memuntahkan tenaga maksimal 150 daya kuda dan torsi 218 Newton meter.
Merek Volvo cukup bertahan lama, karena selain menteri juga pernah digunakan Presiden B.J Habibie, Megawati Soekarno Putri, dan K.H Abdurrahman Wahid. Namun model yang dipakai mantan pemimpin negara tersebut adalah Volvo 960, artinya lebih mewah.
Berlanjut era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2001-2013. Merek mobil asal Eropa mulai ditinggalkan, karena dianggap harganya yang terlalu mahal. Oleh sebab itu pemerintahan SBY memilih merek asal Jepang, yakni Toyota.
Di awal kepemimpinan SBY, Camry V6 terpilih menjadi mobil dinas para eselon satu yang meliputi 34 menteri, tiga pejabat lain seperti Ketua DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), ketua DPD (Dewan Perwakilan Daerah), atau ketua MK (Mahkamah Konstitusi) dan lain-lain.
Namun nasib Camry bermesin 3.000cc tersebut hanya bertahan sekitar lima tahun. Karena ketiika SBY kembali terpiih menjadi kepada Negara dengan mengusung Kabunaet Indonesia Beersatu Jilid II, mobil dinas para menteri diganti dengan Toyota Crown Royal Saloon.
Saat ayah dari Agus Yudhoyono itu lengser, kursi kepresidenan diduduki oleh Joko Widodo pada 2014. Dan Jokowi memimpin negara ini dengan memanfaatkan mobil dinas yang sebelumnya, termasuk para menteri yang sudah terpilih.
Mantan Walikota Solo itu masih menggunakan Mercedes-Benz S600 Pullman Guard lawas, dan para kabinet kerjanya menunggangi Crown Royal Saloon. Sampai di 2019, Jokowi kembali terpilih menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Mulai saat ini lah, Jokowi baru berniat mengganti mobil dinasnya termasuk para menteri untuk periode 2019-2025. Sebelum bocor soal pememang tender adalah PT Astra International Tbk, ada dugaan menteri akan menggunakan Mercedes-Benz E-Class atau seri E400. Namun karena Astra pemenangnya maka pilihannya ada di Toyota Crown Saloon model baru atau Camry baru. (re2)